Pola Lama Kita Tinggalkan, Ayo Bahu Membahu Membangun Nias Barat Yang Berinovasi, Kata Bupati

IMG-20210925-WA0000.jpg

Nias Barat – Dalam upaya membangun Nias Barat yang berdaya saing perlu ada dan perlu dilakukan inovasi baru terutama dalam membangun kesadaran berbirokrasi. Karena persoalan di Kabupaten Nias Barat semakin kompleks.

“Pola pemikiran (unfreezing) kita dalam mengatasi hal-hal yang kompleks diwilayah Pemerintahan Kabupaten Nias Barat ini, salah satunya dengan cara merangkul berbagai pihak agar kebiasaan atau pola lama tidak digunakan lagi. Tentunya hal ini dapat berjalan ketika berbagai pihak berkehendak untuk keluar dari kebiasaan lama itu sendiri” Ucap Bupati Khenoki kepada wartawan Via sambung seluler, Jumat (24/9).

Oleh karenanya, Bupati Khenoki Waruwu menjelaskan bahwa kebijakan yang diambilnya selama ini merupakan salah satu upaya dalam membangun perubahan di Nias Barat. Dan kita ketahui bersama tidak sedikit pihak tertentu yang sulit menerima. Sehingga kreatifitas kita dalam berinovasi untuk memajukan Nias Barat demi kesejahteraan masyarakat menjadi terkendala.

“Kita berharap seluruh stakeholder dapat menerima segala konsekuensi dari sebuah inovasi agar eksploitasi dari gagasan yang baru tidak disalah artikan. Saat ini kita sedang gencar dalam peningkatan kedisplinan, demi terwujudnya dan terbentuknya sumber daya manusia yang berdaya saing dan terukur” Imbuh Khenoki Waruwu.

Sambung Bupati Khenoki, bahwa Pemerintahan Kabupaten Nias Barat saat ini dalam tahap pembenahan dari segala aspek, tentu hal ini untuk melepaskan Kabupaten Nias Barat dari ketertinggalan. Dan beberapa hal telah kita mulai benahi, terlebih-lebih dimasa pandemi Covid-19 ini, tentunya selaku pemimpin diwilayah kabupaten nias barat harus lebih pro rakyat dan mengedepankan kepentingan masyarakat daripada kepentingan individual maupun kelompok.

Menyinggung kebijakan atas pergeseran pejabat struktural beberapa waktu lalu, bahwa kebijakan tersebut didasari dari penilaian kinerja serta adanya tindakan oknum pejabat yang diduga bertentangan dengan kepentingan masyarakat, dengan kurangnya kemampuan dalam melaksanakan kewajibannya melayani masyarakat secara optimal. Itupun, telah kita lakukan pengkajian sebelum kebijakan diambil. Salah satu contoh pada anggaran penanganan Covid-19 yang diperuntukkan bagi masyarakat tidak terserap, hingga bulan September ini hanya 11% dari nilai anggaran 41 miliar, dan itupun terserap setelah adanya pergantian kepemimpinan di OPD tersebut.

Kemudian kata Bupati Khenoki Waruwu, selain pejabat struktural, beberapa Kepala Desa diwilayah Kabupaten Nias Barat juga ada yang diberhentikan sementara sebagai Kepala Desa karena adanya beberapa temuan Inspektorat Kabupaten Nias Barat, terhadap pengelolaan Dana Desa yang terindikasi disalah gunakan dan tidak tepat sasaran sehingga sangat merugikan masyarakat sebagai pemanfaat, dan atas persoalan itu kita masih menunggu keputusan yang berkekuatan hukum tetap.

Bupati Khenoki Waruwu menghimbau, agar kiranya masyarakat Kabupaten Nias Barat tidak terprovokasi oleh hal-hal yang bisa memecah belah dan menghambat program pemerintah Kabupaten Nias Barat, sebab, yang memandang semuanya sedikitpun tidak ada sisi baiknya sesungguhnya hatinyalah yang sedang sakit. Oleh karena demikian, saya mengharap penuh dukungan moral dari seluruh lapisan elemen masyarakat Kabupaten Nias Barat. (A86)

scroll to top