PJ Bupati Labusel Alfi Syahriza, ST. M. Eng. SC Terima Kunjungan KJ-SWIB.

IMG-20210713-WA0038.jpg

Labusel, Sumatera Utara | BENUANEWS.COM –

Memiliki potensi wisata yang bisa dikelola sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) diantaranya adalah destinasi wisata sejarah. Sudah saatnya Labusel bangkit dari sektor pariwisata.

Demikian ungkapan PJ. Bupati Labuhanbatu Selatan saat menerima kunjungan silahturahmi Ketua Komunitas Jelajah sejarah, Wisata dan Budaya (KJ-SWIB) Labuhanbatu Selatan Wan Ades Iskandar Nasution di ruang kerjanya pada Senin (12/7) sosopan kecamatan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Dalam kegiatan silahturahmi itu ada beberapa hal yang menjadi topik pembicaraan yang mengacu kepada pemberdayaan potensi daerah. Bahwa di Labusel masih banyak destinasi wisata yang perlu di berdayakan agar menjadi sumber PAD yang mumpuni. Salah satunya adalah wisata sejarah. “Wisata sejarah ini sangat patut untuk dikembangkan agar warisan budaya tidak hilang begitu saja. Apalagi kotapinang dulunya ada berdiri istana yang megah yakni istana kota bahran. Nah…kenapa ini tidak dikelola secara maksimal?” Ujar Alfi Syahriza.

Masih meƱurut beliau bahwa sejarah kesultanan kalau didokumentasikan dalam bentuk buku akan menjadi asset sejarah yang sangat berharga dan istana bisa dijadikan cagar budaya.” Pencanangan istana kota bahran sebagai cagar budaya seharusnya sudah dibicarakan sebelumnya agar bangunan itu menjadi terawat. Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan KJ-SWIB Labusel dalam menelusuri situs-situs sejarah yang ada di labuhanbatu selatan. Mereka bekerja secara sukarela dan ikhlas dalam melakukan pelestarian kearifan lokal yang ada. Intinya kita tetap mensuport kegiatan seperti itu demi penyelamatan situs sejarah yang telah lama terbengkalai Tegasnya.

Sementara Wan Ades Iskandar Nasution mengatakan bahwa komunitas yang dia kelola telah berjalan selama 9 bulan dalam melakukan penelusuran makam-makam Sultan yang pernah berkuasa di kotapinang. Disamping itu komunitas mereka juga senantiasa mengagendakan kegiatan di bekas puing istana kota Bahran untuk menjaga keleatariannya.” Kami akan terus bergerak dalam riset sejarah ini, sebab itu penting bagi generasi yang akan datang agar tidak buta sejarah”kata Wan ades

Lebih lanjut Wan Ades mengatakan bahwa agenda rutin ini telah tersusun dalam program KJ-SWIB dengan menginventaris data yang ada dan daerah-daerah yang menjadi objek penelusuran.”Banyak sudah info kita dapatkan dari daerah lain tentang situs bersejarah, ini membuat kami menjadi bersemangat dalam melakukan riset. Semoga semua pihak mau mendukung agar jati diri kita sebagai daerah yang berkultur melayu dapat dikembangkan sebagaimana meatinya.”harap Wan Ades yang juga seorang youtuber yang kerap memaparkan tentang sejarah, wisata dan budaya.

Usai sulahturahmi, Wan Ades Iskandar Nasution menyerahkan buku legenda Rakyat Labusel karya beliau dengan judul OPPU NI AKKAT dan baju komunitas KJ-SWIB sebagai bentuk dukungan dan hubungan yang baik antara komunitas dan Pemkab Labuhanbatu Selatan.

(K.Nasution)

scroll to top