Pipa Pertamina Bocor,Manager PEP Jambi Field Dugaan Sementara Illegal Tapping

1000568614.jpg

MUARO JAMBI.(Benuanews.com)-Warga Kilometer 14 desa pondok meja kecamatan mestong kabupaten muaro jambi dibuat panik,oleh insiden bocor nya pipa minyak milik pertamina , pada senin 23 Juni 2025.Sore

Video amatir yang Terima media ini, semburan kurang lebih 3 meter keluar dari pipa yang diduga minyak, hingga membuat panik warga dan pengguna jalan raya.

Saat dikonfirmasi Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto Melalui Paur Penum Subbid Penmas Bidhumas Polda Jambi Ipda Maulana Membenarkan atas insiden pipa bocor yang terjadi di hari senin (23/06) Kemarin.

Ipda Maulana menyampaikan bahwa peristiwa tersebut sudah di cek “Unit Tipidter Satreskrim Polres Muaro Jambi,pipa minyak terjadi di Pal 15 Rt. 10 desa pondok meja.

Penyebab pipa Pertamina bocor karena di lahan tersebut ada aktivitas land clearing dengan menggunakan alat berat.  “Kemungkinan pipa tersebut terkena alat berat,” kata dia.

Atas kejadian ini, minyak yang menyembur itu merembes ke lahan masyarakat di sekitarnya. Lanjutnya, saat ini kebocoran sudah terhenti.”sebut ipda Maulana

Saat dikonfirmasi Terpisah Manager PEP Jambi Field, Kurniawan Triyo Widodo juga membenarkan atas insiden yang terjadi kemarin (23/06).

Dia menjelaskan Insiden kebocoran minyak mentah terjadi pada jalur trunkline Kenali Asam–Tempino milik Pertamina EP Jambi Field (PEP Jambi Field) di KM 14, Desa Pondok Meja, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.

Kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh warga pada Senin (23/6), dan langsung direspons cepat oleh tim teknis PEP Jambi Field dengan menerjunkan personel ke lokasi guna menanggulangi kebocoran serta melakukan langkah-langkah pengamanan.

Di lapangan, ditemukan indikasi kuat bahwa kebocoran disebabkan oleh praktik pencurian minyak atau illegal tapping.

Bukti awal berupa alat illegal tapping dan pipa galvanis berukuran 1 inci ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Diduga kuat, perangkat tersebut tergaruk alat berat (excavator) saat proses penimbunan lahan oleh warga, sehingga menyebabkan kerusakan pada jalur pipa. Meski demikian, proses investigasi masih berlangsung dan belum menghasilkan kesimpulan resmi dari pihak berwenang.

Saat ini, fokus utama PEP Jambi adalah proses pembersihan minyak yang tercecer di area sekitar serta pengamanan lingkungan dan keselamatan masyarakat.

Tim darurat, peralatan, dan armada pendukung telah dikerahkan, dan proses pembersihan diperkirakan berlangsung selama beberapa hari.

Selain itu, telah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar agar tidak menyalakan api terbuka atau membakar sampah, guna menghindari risiko kebakaran.

Manager PEP Jambi Field, Kurniawan Triyo Widodo, menegaskan bahwa kejadian ini merupakan tindak pidana yang merugikan negara dan masyarakat.

“Aksi illegal tapping tidak hanya mengganggu kelancaran operasi produksi dan menyebabkan kerugian bagi Pertamina, tetapi juga berdampak langsung terhadap lingkungan dan keselamatan warga.

Sebagai bagian dari Subholding Upstream Pertamina, PEP Jambi memiliki peran strategis dalam mendukung penyediaan energi, khususnya migas, untuk kebutuhan nasional. Oleh karena itu, kami mengajak masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk turut menjaga infrastruktur migas negara,” ujarnya.

Kurniawan juga mengapresiasi langkah cepat Polres Muaro Jambi dan Polsek Mestong yang telah bersinergi dengan tim keamanan Pertamina EP Jambi dan PAM Obvitnas dalam merespons kejadian ini secara efektif.

Sebagai bentuk antisipasi dan keselamatan, PEP Jambi mengimbau masyarakat yang melintas di KM 14 Jalan Lintas Palembang–Jambi untuk tetap waspada, tidak berhenti di sekitar area pembersihan, serta mematuhi arahan petugas di lapangan. PEP Jambi Field akan terus berkoordinasi dengan pihak berwenang dan berkomitmen untuk menangani insiden ini secara cepat, tuntas, dan bertanggung jawab.

(Ardi)

scroll to top