Pesantren di balik jeruji, Lapas Suliki terapkan pelajaran Ilmu Dakwah sampai Bahasa Arab, dan Wajib tadarus jelang Sholat.

IMG-20230612-WA0006.jpg

Lima Puluh Kota,-Benuanews.com Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Suliki sebagai Lapas yang pertama di Sumatera Barat Mengusung tema Pembelajaran Pembinaan Pesantren karena semua penghuni Lapas Beragama Muslim, Diresmikan sebelum bulan puasa 1444 Hijriah pada tanggal 6 Maret 2023 di Pemda Kabupaten Lima Puluh Kota Bersama Bupati, dan staff ahli Gubernur Sumatera Barat, kemenag 50 kota, baznas dan jajaran perangkat daerah lainnya.

Warga Binaan Lapas Suliki yang disapa Akrab Santri Binaan mendapatkan pembelajaran keagamaan dari Hari Senin sampai Hari Kamis, berbagai mata pelajaran oleh para guru ustadz dan ustadzah mulai dari kelompok belajar Iqra, Al-Qur’an, Ilmu Dakwah, Pembelajaran Ilmu Hadits, Pembelajaran Tilawah, dan para Santri Binaan juga diajarkan Bahasa Arab.

Terlihat para santri binaan terbiasa dengan Pembelajaran Pesantren mengenai Ilmu dakwah bersama Ustadz Husnaini,S.Sos.I dan Pembelajaran Tilawah bersama Ustadz Erman dari Penyuluh Agama Islam KUA Kec. Suliki. Mereka sudah mulai aktif dalam pembelajaran seperti berdiskusi dan bertanya seputar pembelajaran kepada para ustadz maupun ustadzah.

Kalapas Kelas III Suliki, Kamesworo menerapkan pembinaan kepribadian dengan Majelis Tadarus yaitu menjelang Sholat para warga binaan atau santri binaan ini diwajibkan tadarus terlebih dahulu.

“sholat 5 waktu adalah tiang agama, bukan sekedar sholat mengaji nya harus ditingkatkan dengan cara kebiasaan ini akan mengobati hati yang gersang dan agar istiqomah dalam kebaikan” ucap kames

Kamesworo berharap mereka kelak nanti sudah bebas memiliki bekal agama, mengaji nya sudah bagus dengan tajwid yang benar, sudah bisa adzan, dan memiliki pemahaman ilmu agama yang menjadi pondasi untuk berbuat baik ketika sudah berada ditengah-tengah masyarakat nantinya. Ucap kames (Julian)

scroll to top