Pandeglang Benuanews.com,Dampak dari cuaca ekstrim yang terjadi beberapa hari lalu, menyebabkan beberapa wilayah di Pandeglang terendam banjir dan bencana lainnya seperti rumah roboh akibat angin besar.
Mengantisipasi keresahan masyarakat yang terdampak, pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang melalui Dinas Sosial (Dinsos) gerak cepat manangani akibat bencana di beberapa daerah dengan segera menurunkan bantuan.
“Begitu mendapatkan laporan terjadi banjir tiga hari yang lalu pada tanggal 21, kami bersama tim langsung turun ke lapangan mendistribusikan bantuan yang merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat, pemerintah tidak diam duduk manis saja jika ada loparan terjadi bencana di lapangan,” demikian dikatakan Kepala Dinas Sosial Nuriah saat ditemui di kantornya, Rabu (24/11/2021).
Menurut Nuriah, dari laporan yang disampaikan oleh Kecamatan ada beberapa wilayah yang terendam banjir diantaranya Kecamatan Panimbang, Munjul, Cikeusik, Sobang, dan Patia. Kata Nuriah, malam hari tadipun pihaknya mendapat informasi kalau terjadi rendaman juga di Kecamatan Sukaresmi namun hingga saat ini belum ada laporannya. “Daerah yang terdampak banjir sudah kami kirimkan bantuan antara lain kebutuhan makanan yang langsung siap saji, beras dengan perhitungan jumlah anggota keluarga, kasur lipat, peralatan dapur, makanan balita foodware, dan makanan ringan lainnya,” ujarnya.
Dijelaskan Nuriah, data sementara laporan dari beberapa kecamatan yang masuk ke pihak dinas sosial yang terdampak banjir kurang lebih ribuan Kepala Keluarga (KK) yang tersebar dibeberapa Kecamatan. “Diantaranya laporan yang dikirimkan kepada kami dan ditandangani oleh camat, seperti Kecamatan Sobang 6 desa hampir 2.200 KK, Panimbang 1.000 KK dibeberapa desa, Patia 500KK, kita hanya bisa memenuhi kebutuhan dasar saja, dengan jumlah yang besar ini tidak mungkin terpenuhi semua mengingat keterbatasan dari pendanaan daerah,” terangnya.
Selain banjir, disampaikan Nuriah, ada juga di tiga kecamatan yang terjadi rumah roboh karna diterjang angin kencang seperti Kecamatan Carita, Saketi dan Menes. “Untuk bantuan ini kami anggarkan bentuknya stimulan dengan 5 juta yang rusak berat, 3 juta rusak sedang, dan 2 juta untuk rusak ringan,” imbuhnya.
Agar tidak ada kendala dalam pengajuan, sebagai Kepala Dinsos, Nuriah menghimbau kepada petugas dilapangan dalam memberikan laporan tidak saja bentuk foto namun harus disertakan kelengkapan administrasi. “ Lambatnya pelaporan akan menghambat pengajuan, kami harap harus dilengkapi,” sambungnya.
Dalam kondisi seperti ini, menurut Nuriah Pemerintah daerah khususnya dalam Penanganan pasca bencana terus bergerak mencari solusi. Bahkan kata dia, karena keterbatasan penganggaran dari daerah, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Kementerian Sosial dan Dinsos Provinsi Banten untuk cadangan logistik dari Bulan Desember hingga tahun depan. “Kita gak tau bencana kapan terjadi, namun cadangan harus tetap ada. Kemarin alhamdulillah kami di bantu dari Dinsos Provinsi beras 5 ton dan peralatan lainnya. Kepada kemansos juga kita mengajukan 50 ton beras dan peralatann lainnya, jadi ada dua sumber pembiayaan yang membantu yaitu dari Provinsi dan Kemensos,” pungkasnya.(*/BM)