(Surakarta-Jawa Tengah-Benuanews.com). Pemerintah daerah harus merasa gembira berkat rencana pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Bantuan hibah diharapkan dapat mengembalikan sektor pariwisata yang dianggap kontribusinya mengalami turun drastis dimasa pendemi covid-19, akibatnya sektor ini juga mengalami penurunan dalam memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD).
Seperti yang diundangkan secara virtual oleh Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di kantor Presiden, Jakarta pada Rabu (21/10/2020).”Hibah Pariwisata akan diberikan sampai bulan Desember 2020”, katanya. Wishnutama berharap bantuan hibah ini dapat meningkatkan persiapan destinasi wisata yang mampu menerapkan protocol kesehatan disamping meningkatkan kepercayaan para wisatawan untuk berkunjung. Sektor pariwisata akan bangkit lagi apabila protocol kesehatan di lingkunganya terjamin baik.
Bapak Menteri menjelaskan bahwa hotel dan restoran akan diberikan hibah sebesar 70% yang didasarkan pajak hotel dan pajak restoran (PHPR). Sedangkan 30% hibah diberikan sebagai upaya penanganan dampak ekonomi dan sosial akibat covid-19. Diharapkan hibah ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan data (BPS 2019) Kota Solo memiliki setidaknya ada 10 obyek wisata dengan total wisatawan domestic nusantara sekitar 3,5 juta orang dan wisata manca negara 13 ribu orang.
Bantuan hibah Rp. 6,7 miliar ke Pemda Solo dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan diprioritaskan untuk penataan dua obyek wisata. Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dan Taman Balekambang. Kedua tempat wisata ini memang menunjukan aktifitas yang sangat tinggi pada saat liburan maupun hari besar lainya. Setidaknya mampu memberikan dampak positif bagi pengembangan ekonoomi masyarakat pelaku UMKM.
“Anggaran hibah digunakan untuk menjadi daya dukung membangkitkan kembali kunjungan wisata, sehingga pembangunan diharapkan selesai di akhir tahun 2020 ini”, kata Hasta Gunawan sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kota Solo pada Kamis (22/10/2020) kepada benunews. Pembangunan untuk Taman Balekambang difokuskan pada perbaikan jalan masuk sedangkan pembangunan untuk taman TSTJ akan fokus pada lansekap dan gapura depan.
Sementara Bimo Wahyu Widodo sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (perusda) TSTJ menyampaikan bahwa “Penataan pembangunan TSTJ mengutamakan pengaspalan jalan depan dan gapura pintu masuk agar lebih ikonik”. “Team kami sedang komunikasi dengan DPUPR karena akhir bulan Desember 2020 pembangunan harus selesai”, pungkasnya. Diharapkan penataan kembali area wisata dapat menjadi daya tarik dipaska pendemi dan kembali mampu memberikan sumbangan pada pendapatan asli daerah (PAD). (Kontributor: barry).