Pariaman, Benuanews,-Dua orang warga Desa BATO, Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman diduga mengalami pembengkakan di payudara setelah mendapatkan suntikan vaksin pertama.
Vaksinasi di Kota Pariaman selalu menunjukan progres positif. Baru baru ini diketahui dua orang warga Kota Pariaman setelah diberikan suntikan vaksin pertama diduga mengalami pembengkakan di payudara.
Marleni orang tua dari Adinda Puspasari mengalami pembengkakan payudara ini mengatakan, anaknya Puspa Sari setelah melaksanasalah vaksinasi, terjadi pembengkakan pada payudara anaknya.
“Setelah mendapatkan vaksin dari Puskesmas di desa setempat, dua jam setelah itu terjadi perubahan pada payudara anak saya,” kata Marlene ketika media ini bertandang kerumah nya di Desa Bato Kecamatan Pariaman Timur, Kamis (26/8).
Ia menyebutkan, anaknya melakukan suntik vaksin pertama pada hari Sabtu (21/8) lalu, setelah terjadi perobahan pada payudara anaknya, dirinya berupaya berobat ke puskesmas.
“Pihak puskesmas memberikan penanganan medis terhadap anak saya. Lalu, Senin 23 Agustus pihak puskesmas merujuk anak saya ke Rumah Sakit SADIKIN,” kata Marleni.
Saat ini, Adinda Puspa Sari masih dalam tahap penanganan pihak medis dari Rumah Sakit Sadikin Kota Pariaman.
Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit (P2P) Pemerintah Kota Pariaman Rio Arisandi menyebutkan, gejala setelah dilakukan penyuntikan vaksin disebut KIPI.
“KIPI adalah kejadian ikutan PASCA VAKSINASI. KIPI ini terbagi dua, yaitu KIPI Berat dan ringan, jadi dua orang warga Kota Pariaman ini di sebut KIPI BERAT,” kata dia.
Terkait hal ini, pemerintah setempat telah menangani permasalahan ini dengan memberikan pelayanan medis kepada warga yang mengalami KIPI berat ini, melalui Rumah Sakit Daerah Kota Pariaman yaitu Rumah Sakit Sadikin.
Kepala Desa Bato Syafrial Syam membenarkan warga mengalami pembengkakan di payudara setelah pemberian vaksin.
“Diketahui, dua orang warga Desa Bato setelah pemberian vaksinasi mengalami pembengkakan pada payudara. Setelah pihak kami melakuan pengecekan warga, hanya satu orang warga bato yaitu anak ibuk Marleni. Sedangkan yang satu lagi belum terdata dikependudukan kami” sebut Syafrial Syam.
Ia menyebutkan, warga yang mengalami pembengkakan payudara ini tercatat sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Padang.
Hingga kini, warga tersebut masih dalam tahap penanganan medis pemerintah setempat