Padang, Benuanews.com,- Sejak beberapa tahun belakangan ini, di jalan Gunung Sago Kelurahan Gunung Pangilun muncul pasar kaget. Setiap pagi mulai dari jam 7 sampai jam 10 pagi puluhan pedagang mulai menjajakan dagangannya, mulai dari pedagang sayuran, barang kelontong, pedagang ikan dan pedagang ayam.
Ironisnya, tidak berapa jauh dari pasar kaget tersebut ada pasar resmi yakni pasar Alai.
Meski keberadaan pasar tersebut cukup membantu warga sekitar, akan lebih baiknya kalau pedagang di pasar kaget tersebut dipindahkan saja ke pasar Alai. Toh jarak antara pasar kaget dengan pasar Alai sangat dekat hanya berkisar 150 meter.
Sebenarnya banyak juga warga sekitar yang mengeluh dengan keberadaan pasar tersebut. Apalagi di sana ada perumahan PKPN, dan Kantor PT Pertani. Ditambah lagi didirikannya tenda oleh warga setempat dan menyewakannya kepada para pedagang, sehingga membuat jalan gang yang sudah sempit tersebut semakin sempit dan mengganggu arus bolak balik warga sekitar.
Meski keberadaan pasar tersebut sudah sangat mengganggu ketertiban umum, akan tetapi belum ada tindakan nyata dari aparat terkait, baik itu Dinas Pasar, Dinas Lingkungan Hidup maupun Satpol PP untuk menertibkan pasar tersebut.
Bud, salah seorang warga yang tinggal di dekat pasar mengatakan sangat terganggu dengan keberadaan pasar kaget “Kalau semua sudah bubar, maka kami disini yang menanggung baunya” ujar Bud.
Lain lagi cerita Eri ( nama samaran). Dirinya merasa terganggu ketika melewati pasar kaget tersebut. “Mobil saya susah lewat di pasar kaget akibat pedagang menggelar dagangan sampai ke tengah jalan.” ujar Eri. Padahal yang namanya jalan gang sudah pasti sempit, ditambah lagi dengan banyaknya pedagang yang menggelar dagangan, ya sudah pasti akan bertambah sempit.
Baik Bud maupun Eri sama-sama berharap agar aparat terkait untuk segera menertibkan para pedagang tersebut. “Kapan perlu relokasi mereka ke pasar Alai” ujarnya
(MM)