OPS. SAR PENCARIAN KAPAL LAYAR “MAHANA” BERBENDERA PERANCIS TERPAKSA DIHENTIKAN SEMENTARA KARENA ANGIN KENCANG DAN GELOMBANG TINGGI

akmal-0006.jpeg

MENTAWAI (benuanews.com) ~ Kantor Pencarian  dan Pertolongan  Mentawai terpaksa menghentikan sementara Operasi SAR  Kecelakaan Kapal (Kapal Mati Mesin) di Perairan Samudera Indonesia, Bagian Barat Daya Kabupaten Kepulauan Mentawai, Propinsi Sumatera Barat karena angina keencang dan ombak besar.(06/10/2022).

Saat dikonfirmasi Benuanews.com, Kakansar Mentawai Akmal,S.Sos menyebutkan bahwa Operasi SAR terpaksa dihentikan sementara karena cuaca tidak mendukung, angin kencang dan ombak besar. “Pada Rabu, 05 Oktober 2022 pukul 23.25 Wib Tim SAR Gabungan tiba pada koordinat 3°8’55” S  99°3’34” E dan kembali lagi ke Dermaga Tuapejat karena gelombang tinggi (+2,5 M), angin kencang (sampai 37 Knots) dan membahayakan keselamatan dalam pencarian pada Kamis (06/10/2022) pukul 06.40 Wib Tim SAR Gabungan sampai di Dermaga Tuapejat dan tetap melakukan pemantauan, pemapelan dan E-Broadcast,” ungkap Kakansar.

“Diketahui sebelumnya Kapal Layar dengan nama “Mahana” berwarna Kuning Putih, dengan panjang 10,7 meter dan berat 6 ton yang ditumpangi Greffier Didier (L/64 Tahun) berkebangsaan Perancis mengalami mati mesin di perairan Samudera Indonesia, bagian Barat Kab. Kepulauan Mentawai, Propinsi Sumatera Barat sejak Minggu, 02 Oktober 2022 dan di informasikan oleh BBC kepada Kantor Pencarian  dan Pertolongan  Mentawai pada Hari Minggu, 02 Oktober dan pada Rabu, 05 Oktober 2022 pukul 05.23 Wib Janson (Anak Survivor) mengirimkan koordinat terakhir Survivor, sehingga Tim SAR Gabungan Mentawai segera menuju ke titik korrdinat survivor,” ucap Kakansar Akmal.

“OPS SAR diusulkan untuk dihentikan sementara karena cuaca tidak mendukung dan dilanjutkan pemantauan. Semua unsur kembali ke satuan masingmasing untuk tetap siaga, dan sewaktu waktu bisa dipanggil kembali apabila operasi SAR dibuka kembali,” pungkas Kakansar.(W).

scroll to top