OPM Papua Barat Membantai Pekerja Bangunan Jalan Trans-Papua, 4 Orang Meninggal Tragis

IMG_20221001_120211.jpg

PAPUA BARAT||Benuanews.com-Viral diberbagai Media sosial dan elektronik, jagad Maya dihebohkan dengan beredarnya berita dan Vidio, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menembak dan membantai sejumlah pekerja proyek jalan Trans Papua Barat pada Kamis, 29/9/2022 petang lalu.

Berita ini pertama viral dimedia Fakta News Jum’at, 30/9. Pasukan TPNPB-OPM yang membantai para pekerja proyek jalan Trans-Papua Barat itu merupakan bagian dari Kodap IV Sorong Raya-Maybrat.

Setidaknya ada 4 orang pekerja yang tewas akibat serangan TPNPB-OPM TPNPB-OPM mengakui telah membantai pekerja jalan Trans Papua Barat di Distrik Muskona Barat menuju Muskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Kodap IV Sorong Raya-Maybrat.

Para pelaku menuding korban pekerja jalan merupakan intelijen. Salah satu komandan Kodap IV Sorong Raya-Maybrat menyebarkan rekaman suara, mengumumkan bahwa TPNPB-OPM adalah pihak yang bertanggung jawab atas penyerangan itu.

Dia menyebut ada 4 korban tewas dan 3 korban luka akibat pembantaian tersebut.

“Di sini terjadi pembunuhan dan penembakan 4 orang pekerja perusahaan jalan karena alasan kedapatan senjata tabung dan 12 butir amunisi,” ujar Arnoldus Yancen Kocu dalam rekaman yang diterima Jumat, 30/9/22 kemarin.

Selain mengirimkan rekaman suara, Arnoldus juga mengirim foto dan video yang memperlihatkan perbuatan sadis kelompok TPNPB-OPM. Menurutnya, jenazah para korban saat ini masih berada di TKP. Arnoldus melarang jasad itu diambil.

“Mayat akan kami tahan, tidak akan kami kasih ke siapa-siapa. Kami tunggu yang akan mengambil mayat, akan kami tembak mati di tempat,” ujar Arnoldus.

Dia lalu menyampaikan alasan penyerangan kelompok separatisnya.

“Kami sudah sampaikan, kami berjuang ini bukan minta pembangunan, kami bukan minta uang, kami bukan minta ini dan itu, kami minta merdeka,” kata Arnoldus.

Arnoldus mengaku, dia dan kelompoknya akan berhenti bila keinginannya terpenuhi.

“Titik akhirnya kami merdeka, di mana ada kebebasan baru di situ kami akan berhenti berjuang. kami tidak akan lari, kami siap melayani tamu yang datang,” katanya dengan nada mengancam

Informasi yang dirilis media dari sumber terpercaya dari laporan yang dikirimkan Dansatgas Satuan Organik Yanif RK 136/TS menyebutkan, Pos Mayerga mendapat laporan dari 6 warga tentang adanya serangan.

Salah satu pelapor datang dalam keadaan terkena tembakan di lengannya.

Mereka adalah pekerja yang sedang membuat jalan di Kampung Majnik ke arah Moskona Utara.

Pelapor menuturkan ada 12 orang di TKP saat terjadi penyerangan.

Mereka langsung melarikan diri dan melapor ke Pos Mayerga atgas Satuan Oragnik Yonif RK 136/TS, Kamis pukul 18.20 WIT.

Komandan Pos Mayerga langsung memberikan pertolongan pertama pada korban dan mengintai lokasi dengan drone. Namun pengintaian terkendala oleh kondisi yang sudah gelap.

Mereka menduga, kelompok separatis menggunakan senjata api rakitan karena berdasarkan laporan masyarakat, suara tembakan terdengar kencang.

Hingga saat ini personel Pos Mayerga masih siaga dan melanjutkan pengintaian(Red#)

scroll to top