Benuanews.com
Labuan Bajo 14 Maret 2021
Kota Labuan Bajo saat ini sedang dalam pengembangan pembangunan, penataan jalan, pendestrian, tepi pantai dan drainase pendukung.
Presiden Joko Widodo menyebutkan dengan pengembangan prasarana di Kampung Ujung, Labuan Bajo ini pelabuhan akan dirombak dan dipindahkan ke Menjarite.
Berdasarkan pantauan media Benuanews.com Pengerjaan pelabuhan itu hampir selesai dan sudah beredar luas pelabuhan itu akan di resmikan pada akhir Maret, Pelabuhan itu di isukan dengan nama Wae kelambu (Pelabuhan Wae Kelambu) Seperti berita media daring berapa hari yang lewati.
“Untuk diketahui Pelabuhan yang sedang di bangun ada di Menjeritte kecamatan Boleng, Desa Tanjung Boleng sementara sekitar Jarak kelurahan Wae Kelambu lewat satu Desa Batu cermin dan tepatnya jarak antara kecamatan Boleng dan kecamatan Komodo dengan pelabuhan itu sekitar kurang lebih 500 Meter dengan Nama tapal batas itu Katur Nentang ”
Masyarakat Mbehal mendengar Nama Pelabuhan yang isukan Nama Wae Kelambu itu datang dari Alexius Hatta (67) sebagai Ulayat Mbehal Tebedo dan sebagai panutan masyarakat Mbehal dengan Nada protes saat temui media Benuanews.com. Alexius Hatta sapaan akrabnya Alex menjelaskan keberadaan pelabuhan yang sedang di bangun itu dilokasi Menjerite desa Tanjung Boleng kecamatan Boleng, Pelabuhan itu letaknya Jelas jelas berada di Kecamatan Boleng Desa Tanjung Boleng sesuai dengan tapal batas Katur Nentag jelasnya
Alex juga menyatakan jika pemerintah tidak memberi nama sesuai dengan tempat pelabuhan itu Jelas ini berdampak sosial apalagi pelabuhan ini sedang bangun diatas Ulayat Mbehal ujar Alex.
Alex menyampai jika pemerintah tidak mendengar usulan ini maka kami akan mengambil semua tanah- tanah yang sudah memberi kepada pemerintah Manggarai Barat seperti tanah perkuburan umum di Menjerite jelasnya.
Alex menyusul Nama yang tepat pelabuhan itu adalah Menjerite kalau tidak namanya Menerot karena sesuai dengan sejarahnya dan tempat pelabuhan itu jelasnya.
Sementara itu Alex juga menjelaskan pada bulan Januari tahun 2020 lalu pernah melakukan pertemuan dengan pemerintah dengan bahas Nama Pelabuhan itu di pimpin langsung oleh Bupati Manggarai Barat di dampingi oleh POLRES MABAR yang dihadir masyarakat Mbehal, tokoh masyarakat Nterlain dan sekertaris Camat Boleng serta masyarakat lainya jelas
Saat melakukan pertemuan pada tahun lalu itu dirinya menolak atau keberatan dengan Nama Pelabuhan itu di beri Nama Wae kelambu, Saat itu pula bupati Agustinus Dula menjawab ia, Nama itu akan di rembuk kembali kepada masyarakat dan akan omong baik secara adat, intinya pada kesempatan ini kita harus sepakat bangun pelabuhan ini di Menjerite di kecamatan Boleng Desa Tanjung Boleng jelas Alex
Salah satu tokoh Tua sebagai panutan masyarakat Mbehal Tebedo Cristianus Tandi (68) senada dengan Alex , Chris juga menambahkan Jika pemerintah Manggarai Barat bersih keras Nama Pelabuhan itu tetap Nama Pelabuhan Wae Kelambu dan di pastikan masyarakat Mbehal menuai reaksi dan menghadang untuk batalkan peresmian pelabuhan itu, kami sebagai masyarakat Mbehal tersinggung dengan Nama Pelabuhan Wae Kelambu itu di karena pelabuhan itu ada di tempat kami buka ada di Wae Kelambu ujar Chris
Sementara itu Cristianus Tandi juga menyampaikan Nama itu penting jangan Ngarang apalagi memberi Nama tidak sesuai dengan tempat nanti cucu kita bilang apalagi ambil nama di tempat lain tutup Chris.
Laporan Karol Tamur