Nagari Ujung Tombak Hadapi Pandemi

IMG-20210711-WA0019.jpg

Padang Aro – Nagari diharapkan menjadi ujung tombak dalam menghadapi pandemi Covid-19. Penguatan peran di level hulu harus dikuatkan, baik Wali Nagari, ulama, tokoh masyarakat, bamus, dan semua unsur harus berperan dalam penanggulangan Covid.

Hal tersebut disampaikan DR. dr. Andani Eka Putra M. Sc Kepala Pusat Riset Penyakit dan Infeksi Universitas Andalas yang saat ini juga dipercaya sebagai Staf ahli Menteri Kesehatan Bidang Penanggulangan Covid-19 pada acara Penguatan dan Sosialisasi dalam Upaya Peningkatan Kewaspadaan Penyebaran Covid-19 serta Edukasi Kepada Masyarakat, di aula Sarantau Sasurambi, Sabtu (10/7/2021).

Hadir segenap perangkat daerah, mulai dari tingkat nagari, Kecamatan, Forkopimda dan OPD yang ada di lingkungan pemerintah Solok Selatan.

Ia mengingatkan, komitmen kenagarian dalam sosialisasi kepada masyarakat, mesti membawa serta alim ulama, tokoh masyarakat, dan unsur lainnya.

Dosen di Fakultas Kedokteran UNAND yang menekuni bidang ilmu Virologi ini, menjelaskan bahwa Covid-19 bukanlah penyakit mematikan. Ia mengingatkan, meskipun angka kematian karena Covid-19 lebih rendah bila dibandingkan penyakit lain yang angka kematiannya lebih tinggi, akan tetapi Covid-19 menjadi sangat berbahaya karena penyebarannya sangat cepat.

Karena itu upaya utama yang dilakukan menurutnya adalah menghentikan penyebarannya, dengan cara mengikuti protokol kesehatan dan melakukan vaksin.

Ia menambahkan, dalam penanganan pandemi Covid-19, pemerintah dan rumah sakit hanyalah unit pendukung. Namun, pencegahan utama dimulai dari diri sendiri.
“Tugas kita di hulu, bukan di hilir. Hilirnya rumah sakit, hulunya mulai dari pencegahan rantai penularan, pemerintah adalah supporting unitnya, pencegah utama adalah diri sendiri, masyarakat kita sendiri,” tegas dr Andani.

Ia menambahkan bahwa untuk melewati dan menangani pandemi ini kedepannya, ada beberapa cara. Antara lain, pengetahuan kita sebagai individu harus ditingkatkan. Masyarakat diminta jangan termakan informasi hoax yang mengatakan bahwa Covid-19 ini tidak ada. Padahal, menurut dr Andani, kasus positif Covid-19 di Sumatera Barat terus meningkat.

“Di minggu ke 27 di 2021 saja, kasus kita sudah naik jadi 28%, Ini sudah warning, dan sumbar menjadi provinsi yang diwaspadai (peningkatan kasus Covidnya- red),” pungkasnya.

Senada dengan itu, Bupati Solok Selatan Khairunas pun menegaskan dan menghimbau kembali seluruh masyarakat Solok Selatan, dimulai dari tingkat jorong, nagari dan seluruh pihak terkait, supaya meyakinkan masyarakat agar melakukan vaksin. Mulai dari keluarga sendiri, pastikan seluruh anggota keluarga diberikan vaksin mulai dari yang berumur 12 tahun.

Karena itu, Bupati mengharapkan kerja bersama semua pihak, untuk bersama sama menuntaskan pandemi ini agar segera berlalu.

“Semua kemungkinan masuknya virus corona ini kita tutup, dengan kesadaran, dengan keikhlasan kita, tidak bisa pak Wali saja, pak jorong saja, seluruh masyarakat dan pemerintah harus kompak,” tegas Bupati. (Hy)

scroll to top