Dompu, NTB Benuanews.com. Kepala Dinas (Kadis) Pertanian dan Perkebunan lakukan monitoring dan evaluasi terhadap dampak kekeringan pada pertanaman tanaman Pangan di beberapa wilayah di Kabupaten Dompu.
Dikutip di status Facebook Muhammad Syahroni, SP., MM. Merujuk data Statistika Pertanian (SP) Realisasi pertanaman tanaman pangan Se-Kabupaten Dompu periode oktober 2022 sampai 15 Januari 2023 untuk komoditi Jagung seluas 41.193 Ha. Dan untuk komoditi Padi seluas 14.395 ha.
Selanjutnya sebagai dampak minimnya intensitas curah hujan, bahkan pada beberapa lokasi dalam kurun waktu tertentu sama sekali tidak turun hujan.
Hal ini berdampak pada terjadinya kekeringan pada beberapa komoditi Tanaman Pangan. Berdasarkan hasil pengamatan dan pemantauan, Kondisi kekeringan, untuk komoditi Jagung tingkat Kerusakan Ringan seluas 1.034 ha dan tingkat Kerusakan Sedang seluas 177 ha sehingga total kerusakan seluas 1.211 Ha, atau kalau di persentasekan di banding total luas tanam adalah sebesar 2,93 persen.
Sementara untuk komoditi PADI dengan tingkat Kerusakan Ringan seluas 145 Ha dan tingkat kerusakan Sedang seluas 14 Ha sehingga jumlah total kerusakan seluas 159 Ha, atau kalau di persentasekan di bandingkan total luas tanam adakah sebesar 1,10 persen.
Secara berangsur pasca tanggal 13 Januari 2023 pada beberapa titik terjadi hujan kendati belum merata dengan intensitas curah hujan yang beragam. Sehingga sebagai dampak hal ini diharapkan pertanaman yang sudah kriteria rusak tadi akan bisa pulih kembali.
Kita semua berharap intensitas curah hujan kembali normal, sehingga jika kondisi ini terjadi maka dapat di simpulkan bahwa adanya gangguan akibat kekeringan tidak terlalu berdampak signifikan langi produksi baik komoditi jagung maupun padi di Kabupaten Dompu.
Jelasnya Muhammad Syahroni, SP.
(Imran Khan)