Menembus Batas Diri, Tsabita Ukir Prestasi di O2SN Lumajang

20250731_120035-scaled.jpg

Lumajang,Benua News.com-31 Juli 2025 Ketangguhan mental dan dedikasi tinggi menjadi kunci sukses Tsabita Dianyssa Estasaadya, siswi kelas XI-8 SMAN 1 Tempeh, yang berhasil meraih juara pertama. dalam ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Lumajang. Torehan prestasi ini bukan hanya membanggakan sekolah, namun juga menjadi batu loncatan menuju pentas provinsi.

Dalam sesi wawancara eksklusif bersama tim jurnalistik sekolah, Tsabita mengungkapkan awal mula perjalanannya mengenal dunia pencak silat. Ketertarikan itu muncul sejak duduk di bangku kelas 3 SD, saat dirinya melihat kegiatan ekstrakurikuler pencak silat yang menarik perhatiannya. “Tanpa ajakan siapa pun, aku langsung mendaftar. Semuanya murni karena ketertarikan pribadi,” tutur Tsabita.

Namun, jalan menuju prestasi bukan tanpa rintangan. Ia sempat diliputi rasa pesimis dan keinginan untuk menyerah, terutama setelah mengalami kekalahan dalam beberapa kompetisi. “Aku pernah merasa gagal total. Tapi pelan-pelan aku belajar bangkit dan mempercayai diriku sendiri lagi,” ucapnya penuh refleksi.

Menariknya, selain menjadi juara dalam kategori seni tunggal O2SN, Tsabita juga berhasil lolos seleksi Porprov Jatim, meskipun pada kategori yang berbeda—yakni seni beregu. Kedua ajang ini digelar berdekatan, menuntut stamina, fokus, dan manajemen waktu yang ketat.

Ia menjalani latihan intensif selama kurang lebih tiga minggu dengan total 20 kali pertemuan, dimulai setiap siang pukul 12.30 hingga selesai. Bahkan, rutinitas pagi harinya diisi dengan lari ringan setelah salat Subuh untuk meningkatkan kapasitas paru-paru. “Pelatihku selalu bilang: usaha dan doa harus berjalan bersama,” ujarnya.

Salah satu momen paling emosional dalam perjuangannya adalah saat pengumuman pemenang. Tak kuat menahan tegang, ia memilih menunggu di luar gedung bersama ibunya dan menutup telinga. “Aku benar-benar nggak sanggup dengar pengumuman. Tapi saat tahu aku juara satu, aku langsung lari masuk, menangis, dan memeluk temanku yang juara dua. Kami bahkan memperoleh nilai yang sama, hanya berbeda di detail gerakan,” kenangnya dengan mata berkaca-kaca.

Dalam pandangannya, keberhasilan bukan sekadar tentang mengalahkan lawan, tetapi juga menundukkan ego dan mengendalikan emosi diri. Ia menyadari bahwa kemenangan datang bersama tanggung jawab dan komitmen yang lebih besar. “Aku ingin memberikan penampilan terbaik di tingkat provinsi. Ini bukan akhir, tapi awal dari perjuangan yang lebih menantang,” tambahnya.

Sebagai penutup, Tsabita berbagi pesan inspiratif untuk teman-teman sebaya:

“Akan ada hari-hari yang terasa sangat berat, bahkan untuk sekadar melangkah. Tapi jangan menyerah. Kadang keajaiban datang tepat setelah kita melewati titik tergelap. Teruslah percaya, karena perubahan bisa saja dimulai besok.”

Foto: Tsabita Dianyssa (kanan) bersama rekannya sesama atlet pencak silat usai tampil di ajang O2SN Kabupaten Lumajang 2025.

Reporter: Star

Redaksi

Redaksi

Satu Pelurumu Hanya Tembus Satu Kepala Manusia...Tetapi Satu Tulisan Seorang Jurnalis Bisa Tembus Jutaan Manusia (082331149898)

scroll to top