Agam, Palembayan, benuanews.com – Banyaknya jalan rusak di Kecamatan Palembayan Kabupaten Agam Sumbar, membuat warga geram . Salah satu nya di Kenagarian Tigo Koto Silungkang yakni di Jorong Gumarang I dimana masyarakat merasa kesal disebabkan jalan lingkar SD 29 Gumarang- MTSS Gumarang meurpakan penghubung antara dua jorong yakni Jorong Gumarang I dan Jorong Gumarang II. Jalan yang merupakan jalan nagari tersebut tidak tersentuh perbaikan sama sekali dan masih berupa tanah dan sewaktu hujan akan mengakibatkan jalanan licin seperti kubangan dan berbahaya bagi pengguna jalan.
Pantauan kami benuanews.com, jalanan rusak seperti kubangan kerbau dan berlumpur di palembayan jorong gumarang 1 dan gumarang 2 ini sudah berlangsung lama tanpa adanya perhatian dari pemerintah nagari yang bertanggung jawab.
Menurut salah satu warga Jorong Gumarang I, jalan yang merupakan penghubung dua jorong ini sangat tak layak dilalui jika musim hujan sangat licin dan berlumpur apabila tidak hati-hati bisa membahayakan para pengendara.
“Jalan kami ini mirip jalan ke landang zaman dulu aja”, ungkapnya kepada kami benuanews.com, dari dulu jalan ini tidak pernah tersentuh perbaikan oleh pemerintah nagari”, ucap salah seorang warga Jorong Gumarang I.
Dia pun mengukapkan, mulai dari jalan lintas Palembayan- Padang Koto Gadang Agam yang merupakan jalan alternatif menuju Pasaman Barat dan Lubuk Basung masih banyak jalan yang aspalnya di tambal asal jadi dan sudah puluhan tahun tidak di tambal pun ada seperti mirip kubangan kerbau, konon pula jalanan yang ada di pelosok-pelosok nagari yang masih banyak berupa jalan tanah tidak ada pengerasan jalan”, ucap salah seorang warga yang juga berprofesi sebagai Pengacara kondang di daerah kota Bukittinggi kepada kami benuanews.com kamis 18 November 2021.
Dia mengatakan, warga sudah lama mengajukan kepada Wali Jorong maupun Wali Nagari Tigo Koto Silungkang agar jalan ini di perbaiki, namun tidak ada perjuangan dan di prioritaskan, sedangkan jalan merupakan akses utama kemajuan suatu daerah. Bagaimana bisa dikatakan daerah maju jika jalannya saja tidak terurus dan seperti daerah terisolir?pungkasnya.
Dan kami berharap agar nagari tidak bermain-main dalam merealisasikan anggaran yang telah di berikan pemerintah pusat kepada hal-hal yang sifatnya tidak urgensi dan tidak tepat guna, begitu juga hal-hal yang bersifat mementingkan kampung sendiri atau keluarga sendiri sebaiknya dihindarkan demi memperbaiki citra nagari yang transparan dan bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, semoga jalan ini dapat di prioritaskan dan di realisasikan perbaikannya pada tahun depan” tutupnya. (Hendra)