Bojonegoro,- Dua kali mendapat bantuan bibit jahe dari Dinas Pertanian Bojonegoro membuat Rahajeng semakin giat mengolah produk minumannya. Dari tadinya hanya minuman jahe biasa, kini perempuan berkerudung tersebut mengolahnya jadi minuman serbuk lebih tahan lama dan tanpa pengawet.
Di masa pandemi covid-19 seperti ini menjaga stamina tubuh memang lebih utama. Bahkan berbagai cara dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga kondisinya agar tetap sehat dan bugar agar tidak rentan terinfeksi virus covid-19.
Salah satunya mengonsumsi jahe, sebab jahe berkhasiat menghangatkan tubuh dan meningkatkan sistem imunitas tubuh. Banyaknya permintaan jahe membuat harganya terus melambung. Rahajeng akhirnya mengolah jahe menjadi minuman instan tanpa pengawet.
Usahanya tersebut sudah dimulainya sejak tahun 2015 silam, dan mulai berkreasi lagi merubah minuman jahe menjadi serbuk instan tinggal seduh pada tahun 2016.
“Dulunya tahun 2015 itu cuma buat dalam bentuk cair, tapi tidak tahan lebih dari satu hari sudah basi. Mulai 2016 dengan bentuk bubuk ini Alhamdulillah bisa tahan 8 bulan tanpa pengawet,” beber ibu rumah tangga asal Kecamatan Malo tersebut,(11/07/2021).
Komposisi serbuk jahe bermerek Rahajeng juga ini tidak hanya mengandung jahe saja. Namun juga ada sereh, kayu manis, cengkeh, kunyit, temu lawak sekaligus gula.
“Di dalam komposisi nya sudah ada gula, tapi jika sesuai selera kurang manis bisa ditambahkan gula sendiri dan langsung seduh,” terangnya.
Dalam proses pembuatannya ia bisa melakukan sendiri dari pengumpulan bahan hingga pembuatanya yang memakan proses selama 2 jam hingga proses pengkristalan.
“Bahkan jika pesanan banyak, saya sehari bisa buat 10 hingga 15 kilogram,” ungkapnya.
Sebab kondisinya yang bisa bertahan lama, penjualan serbuk jahe Rahajeng pun diminati konsumen dari luar kota hingga luar Jawa seperti Irian, ambon, Tanggerang, Tulungagung, Kediri.
Dari usahanya tersebut, Rahajeng sudah 2 kali dalam 2 tahun terakhir mendapatkan bibit jahe dari Dinas Pertanian Bojonegoro, yang siap tanam untuk dibudidayakan, bahkan dirinya membagi-bagikan ke tetangga jika ingin ikut menanam.
“Sudah dua kali saya dapat bantuan dari program disperta, setiap tahun saya dapat 1 kwintal, dan saya budidayakan siapapun tetangga boleh ambil,” pungkasnya. (Jion/red).