LITERASI DIGITAL KABUPATEN PAGAR ALAM – PROVINSI SUMATERA SELATAN (18)

lierasi-4-2.jpg

Kamis, 25 November 2021, Jam 13.00 WIB

Pagar Alam – Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi,  Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.

Keynote speaker dibawakan oleh Wali Kota Pagar Alam Alpian Maskoni, S.H dan Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru, S.H  dengan tema besar MENJADI CERDAS DI ERA DIGITAL, yang dipaparkan oleh para nara sumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.

Cholmin Heryadi, M.Pd membahas tentang peran guru di dalam era digital paling tidak melakukan 3 hal metode pembelajaran yaitu memusatkan pada konstruksi pencarian dan penemuan, menekankan pada kreatifitas dan inisiatif serta menekankan pada interaksi dan kolaburasi. Keberhasilan pembelajaran hanya 30% ditentukan oleh pendidikan formal, selebihnya peran orang tua, lingkungan dan masyarakat yang cerdas. Gunakan kemajuan teknologi dengan baik dan jangan terjebak digitalisasi karena revolusi industri 4.0 menyebabkan ketidakpastian dan ambigu. Ditambahkan oleh H.Mahfud, M.Pd bahwa guru harus mempunyai skill di bidang digital karena dituntut untuk membuat dan membagi konten secara bertanggung jawab. Apabila guru telah memiliki kemampuan literasi digital maka dapat melahirkan generasi alpha yang cakap teknologi digital berlandaskan etika dan budaya Indonesia.

Menurut Ema Hasymah, S.Pd ada 6 etika bermedia sosial yaitu menggunakan bahasa yang baik, menghargai orang lain, kontrol pada konten, jangan over posting, tidak plagiasi dan tidak melanggar hukum. Jadilah netizen yang positif, kreatif, bermanfaat dan inspiratif. Jangan menggugah konten kekerasan, mnyebarkan hoax dan tidak menggugah pornografi. Semua yang kita lakukan di dunia maya akan meninggalkan jejak rekam digital. Ciptakan internet sehat terutama untuk anak agar aman, tidak kecanduan dan dapat menambah ilmu dari sumber informasi dengan membuka situs yang benar. Karena banyak dampak negati dari internet yang tidak sehat diantaranya banyak materi yang tidak pantas sesuai usianya, berbagai kejahatan siber dan penyebaran hoax seperti yang dijelaskan oleh Rizky Wulandari, S.Sos., M.I.Kom. Webinar diakhiri oleh Ana Livian sebagai Key Opinion Leader yang mengajak kita untuk selalu mengembangkan skill teknologi digital agar dapat mengontrol keamanan dan kenyamanan anak dalam berinternet, serta guru harus selalu berinovasi dalam melalukan pembelajaran online.

scroll to top