LITERASI DIGITAL KABUPATEN OGAN ILIR – PROVINSI SUMATERA SELATAN

lierasi-4-2.jpg

Jumat, 26 November 2021, Jam 09.00 WIB

Sumsel benuanews.com Dalam mencapai target 50 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan Literasi di bidang Digital hingga 2024 oleh Presiden Jokowi, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL merupakan 4 (empat) pilar yang diberikan dalam kegiatan webinar Literasi Digital 2021.

Semuel Abrijani Pangarepan, B.Sc., sebagai Direktur Jendral Aplikasi Informatika menjadi keynote speaker dalam webinar dengan tema besar LITERASI DIGITAL BEKAL MELAWAN KEJAHATAN RADIKAL yang dipaparkan oleh para narasumber Nasional dan Lokal yang mempunyai kompetensi di bidangnya serta seorang Key Opinion Leader yang memberikan sharing session di akhir webinar.

Pemahaman tentang proses radikalisme, dengan cara melakukan pendekatan kemudian membuat grup whatsapp, perekrutan jadi anggota, pembaiatan atau pengambilan sumpah, dan pembinaan. Tips untuk mengantispasi radikalisme antara lain, teliti keabsahan organisasi, teliti susunan pengurus dan alamat resmi, pelajari agama dengan paripurna pada ahlinya, kenali modus perekrutan gerakan radikal, tolak dengan tegas bila diajak kajian-kajian yang sembunyi-sembunyi, kritis, serta berdialog dengan orang lain bila mendapatkan materi yang sulit dimengerti. Mulyadi, S.Pd., menjelaskan transformasi yang dihadapi pelajar di era digital ini butuh pendampingan dan tak bisa dilepaskan. Agar transformasi yang terjadi sesuai arah yang diharapkan. Peran pendidik, orang tua, dan lingkungan berperan dalam bagaimana mendorong dan mempersiapkan siswa ini agar dapat menjadi pelajar Pancasila yang cakap digital. Profil pelajar Pancasila yakni pelajar yang dalam kesehariannya menerapkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila baik di dunia nyata atau maya.

Husnil Kirom, M.Pd., menjelaskan saat ini ada banyak konten maupun informasi yang beredar di ruang digital. Masyarakat harus berhati-hati agar tidak termakan hoax atau berita yang belum jelas kebenarannya. Tips menangkal hoax, dengan cara cek alamat situs, perhatikan detail visual, hati-hati website iklan, bandingkan pakem media, cek jelas about us, serta cek situs mainstream. Yul Ardi, S.Pd., M.M., menjelaskan cara mengatasi cyberbullying di ruang digital, antara lain tidak merespon pelaku, tidak membalasnya, adukan kepada orang yang terpercaya, simban semua bukti, serta blokir pelaku. Webinar diakhiri dengan key opinion leader, oleh Ridzky Surya sebagai Public Figure yang memberikan sharing session, mengenai masyarakat harus ikut andil dalam melawan kejahat radikal melalui literasi digital. Hal yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi radikalisme, meliputi kenali modus perekrutan gerakan radikal, tolak dengan tegas bila diajak kajian-kajian yang sembunyi-sembunyi, kritis, serta berdialog dengan orang lain bila mendapatkan materi yang sulit dimengerti.

scroll to top