LITERASI DIGITAL KABUPATEN OGAN ILIR – PROVINSI SUMATERA SELATAN

WhatsApp-Image-2021-11-04-at-10.10.06-2.jpeg

Rabu, 03 November 2021, Jam 09.00 WIB
SUMSEL (benuanews.com) Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.

Sebagai Keynote Speaker Gubernur Provinsi Sumatera Selatan yaitu, H. Herman Deru, S.H dan Bupati Kabupaten Ogan Ilir yaitu, Panca Wijaya Akbar, S.H dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

Webinar membahas tentang BIJAK BERMEDIA DIGITAL oleh para narsum yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang Key Opinion Leader yang akan memberikan sharing session.
Salah satu untuk menjadi bijak dalam bermedia digital ialah dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang biasa digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa yang komunikatif adalah bahasa yang mudah dipahami. Bahasa yang baik belum tentu benar karena harus disesuaikan dengan konteks dan kondisi. Beberapa istilah dalam dunia internet antara lain, hoax yaitu berita palsu dan kabar yang tidak benar, LOL (Laughing Out Load) yaitu tertawa terbahak-bahak, OOTD (Outfit of The Day), FYI (For Your Information), PM (Private Messege), dan CMIIW (Correct Me if I’am Wrong). Berbahasa yang baik dan sopan menunjukkan kita sebagai manusia yang memiliki etika dan beradab, menurut Eriska, S.Pd sebagai Tenaga Pengajar SMPN 1 Tanjung Raja Ogan Ilir. Agustina, M.Pd sebagai Tenaga Pengajar SMPN 1 Rantau Panjang Ogan Ilir menuturkan, di media sosial kita bebas berpendapat dan berekspresi, namun perlu ditegaskan bahwa kebebasan tersebut bukanlah kebebasan mutlak tanpa batas dan etika.

Di era digital saat ini, hampir seluruh data pribadi dapat diinput dan diakses secara online. Hal ini menjadikan data pribadi rentan akan pencurian data. Beberapa waktu lalu terjadi kebocoran data pengguna di e-commerce di Indonesia yaitu Tokopedia dan Bukalapak. Masih banyak website atau aplikasi yang mengalami pencurian yang sama seperti Canva, Netflix, Wattpad, bahkan Facebook. Data-data pengguna tersebut diperjualbelikan melalui darkweb. Apapun motif pencurian datanya, tentunya akan sangat berdampak buruk untuk kita. Untuk itu kita wajib menjaga keamanan data masing-masing. Aturan keamanan di media digital diantaranya, simpan data rahasia kita secara offline, periksa keandalan situs web, gunakan kata sandi yang kuat, dan gunakan otentikasi dua faktor, menurut Sugiyo, S.Sos., M.M sebagai Guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Key Opinion Leader oleh Adhietya Mukti sebagai Musisi menambahkan, untuk menjadi bijak bermedia digital, kita jangan pernah menyebarkan data pribadi yang akan membahayakan diri sendiri.

Kementrian Kominfo

scroll to top