LITERASI DIGITAL KABUPATEN BANYUASIN – PROVINSI SUMATERA SELATAN

Literasi-2-1.jpeg

Kamis, 18 November 2021, Jam 09.00 WIB

Banyuasin – Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung. 4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain KECAKAPAN DIGITAL, KEAMANAN DIGITAL, ETIKA DIGITAL dan BUDAYA DIGITAL.

Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Sumatera Selatan yaitu H. Herman Deru, Bupati Kabupaten Banyuasinyaitu H. Askolani, S.H., M.H,sertaBp. Presiden RI Bapak Jokowi, yang memberikan sambutan pembuka dan dukungan penuh untuk Literasi Digital Kominfo 2021.

Webinar membahas LINDUNGI DIRI DI DUNIA DIGITALoleh para narasumber yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing serta seorang musisiyang akan ikut berpartisipasi.

Citra Rani AnggaRiswar, menjelaskan bahaya jejak digital, meliputi seangan manipulatif, reputasi professional, pencemaran nama baik, cyber bullying, serta membahayakan mental dan menyebabkan ketidak percayaan diri. Cara mengelola jejak digital, antara lain lengkapi sistem ganda keamanan, hindari penyebaran data-data penting, lestarikan etika dalam bermedia sosial, segera menghapus unggahan yang bersifatsen sitif, serta gunakan teknologi dengan hal baik dan bijak.

Ilham Ramdana, S.ST.,M.IKom., menjelaskan fitur keamanan aplikasi percakapan dan media sosial, salah satunya instagram, meliputi mengelola privasi, kelola interaksi, security check up, autentik asi dua faktor, report akun, serta aktifkan permintaan login. Pentingnya fitur keamanan agar terhindar dari ancaman online, penguntit, peretasan, penipuan, transaksi barang illegal, serta fake profile.

Elvira Destiansari, M.Pd., menjelaskan bentuk-bentuk cyber bullying, antara lain provokasi, komentar yang mengganggu, pencemaran nama baik, memata-matai, fake akun di media sosial untuk mengirim pesan tidak baik, serta menyebarkan rahasia penipuan. Menjadi warganet yang anti bullying, dengan cara hormati dan hargai orang lain, ajak teman berperilaku baik, terima teman tanpa memandang suku, agama, ras, dan disabilitas, serta hentikan perundungan jika terjadi.

Sirajjudin, S.Sos.,M.Si., menjelaskan etika dalam penggunaan media sosial, antara lain berkomitmen pada etika komunikasi, menggunakan media sosial secara proposional dan produktif, berhati-hati dalam menyampaikan informasi, tidak mudah terpancing, berbagi informasi yang bermanfaat, serta tidak menyalahgunakan kekuasaan.

Webinar diakhiri dengan key opinion leader, oleh Rio “HijauDaun” sebagai Professional Drummer yang memberikan sharing session, mengenai pentingnya menjaga diri di ruang digital agar tidak ada orang yang tidak bertanggung jawab menggunakan informasi pribadi kita. Warganet diharapkan tidak mengunggah informasi pribadi secara detail dan lokasi terkini. Gunakan media sosial untuk hal yang positif dan bermanfaat bagidiri sendiri serta orang lain.

 

scroll to top