Kwaran Masama Ancam Tinggalkan Lokasi Kemah Prestasi,
Bagaimana dengan Kwaran lain ?

IMG-20220808-WA0031.jpg

Banggai Benuanews.com Toili.
Seorang guru pendamping peserta Pramuka mengeluhkan kondisi di lokasi Kemah Prestasi Toili, Kabupaten Banggai karena banyaknya pungutan atau berbayar.

Itu diungkapkan pendamping peserta Pramuka asal Kwaran Masama, yang meminta namanya tidak dipublikasikan.

Menurutnya, pungutan kepada para peserta dan pendamping sangat berat sebab sekali masuk lokasi Kemah Prestasi Toili, kendaraan dikenakan biaya.

“Kita kena Rp25 ribu per 24 jam untuk mobil. Kalau motor dua ribu sekali masuk, sehingga kalo kita ada kepentingan keluar, maka masuk bayar lagi,” terangnya saat bertemu di lokasi Kemah Prestasi Toili, Senin 8 Agustus 2022.

Ia menyebutkan keluhan itu akan disampaikan saat pertemuan dengan panitia Kemah Prestasi tingkat Kabupaten Banggai. Jika keluhan mereka tidak diindahkan, maka mereka memilih pulang lebih cepat.

“Kalau tetap diberlakukan pungutan parkir, mandi dan kencing maka kita akan pulang,” kata dia.

Pendamping peserta Pramuka asal Masama di Kemah Prestasi Toili ini mengaku sejak 2004 Ia mengikuti kegiatan serupa, baru kali ini setiap hal berbayar.Permintaan itu disebut untuk pembuatan toilet di dekat tenda para peserta pramuka.

Faktanya, toilet itu tidak ada dan yang ada itu berbayar. Toilet umum portable sendiri telah disiapkan oleh BPBD Banggai, namun itu hanya mencakup wilayah lapangan utama Kemah.

Terpisah , dalam video beredar di akun Facebook ” Arif saluran” bahwa seorang pengunjung berada dalam tenda Kwaran SD Balanga kecamatan Bunta , keluhkan susah kami di sini semua serta pada bayar.
Tutup.

Reporte :/Is

scroll to top