Jakarta,Benua News.com – Dunia pendidikan Indonesia kembali mencatat langkah signifikan menuju transformasi digital. Mulai tahun ajaran baru 2025/2026, pelajaran Koding dan Kecerdasan Artificial (KKA) resmi masuk sebagai mata pelajaran wajib di jenjang Sekolah SD, SMP dan SMA/K di seluruh Indonesia.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menyiapkan generasi muda melek teknologi dalam menghadapi era digital yang terus berkembang pesat. Dengan memasukkan KKA ke dalam kurikulum nasional, diharapkan siswa-siswi SD, SMP, SMA/K mampu memahami dasar-dasar pemrograman komputer serta mengenal konsep dan etika dalam penggunaan kecerdasan buatan.
Saat ini, proses pelatihan bagi para guru telah dimulai. Setiap sekolah menengah pertama diwajibkan mengirimkan perwakilan guru untuk mengikuti Training of Trainers (ToT) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud). Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan kompetensi mengajar KKA secara efektif dan kontekstual.
“Koding dan AI bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Anak-anak kita harus punya literasi digital sejak dini agar bisa bersaing secara global,” ujar Dr. Laksmi Dewi, M.Pd, Direktur Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/7).
Koding, atau pemrograman komputer, tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga melatih logika berpikir, kreativitas, dan kemampuan memecahkan masalah. Sementara kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, mulai dari asisten digital, sistem rekomendasi, hingga pengambilan keputusan berbasis data.
“Dengan pembelajaran KKA sejak SD, kita memberi bekal anak-anak untuk menjadi inovator, bukan sekadar konsumen teknologi,” tambah Dr. Laksmi.
Integrasi KKA ke dalam kurikulum juga sejalan dengan agenda besar Deep Learning yang menekankan pada pembelajaran relevan dengan kebutuhan zaman. Selain itu, pelajaran ini akan membuka peluang bagi siswa untuk lebih cepat mengakses dunia kerja digital dan industri kreatif.
Pemerintah menargetkan satu juta guru di Indonesia untuk dilatih Coding dan AI, agar Seluruh Sekolah di Indonesia, baik negeri maupun swasta, telah menerapkan mata pelajaran ini secara serentak mulai Juli 2025.
Dengan langkah ini, Indonesia mengambil peran penting dalam membentuk generasi masa depan yang tidak hanya cakap teknologi, tetapi juga memiliki pemahaman etis dalam mengembangkan dan menggunakan kecerdasan buatan.
(Star)