GOWA||Benuanews.com- Hampir dua pekan duka berlalu atas meninggalnya saudara sepupu, Ketua umum DPP Group Wartawan Media Online (GoWa-MO) Indonesia, Syafriadi Djaenaf mempertanyakan hasil visum et repertum dari RS Bhayangkara Makassar atas kematian almarhum Haidir yang diduga mati tidak wajar.
Kami pihak keluarga ingin mengetahui penyebab kematian almarhum Haidir dari sudut pandang patologi forensik pihak RS Bhayangkara,”ujarnya
Sementara itu pengakuan orang tua (Ibu Almarhum) , Dg Tio mengatakan kalau anaknya diduga mati tidak wajar itu terlihat dari wajahnya penuh darah terutama mulut dan hidungnya. Hal ini disampaikan bersama, Minggu (19/6), di Kawasan Pasar Rewa, Jl Tumanurung Raya No 6, Gowa.
Dg Tio menjelaskan kalau dirinya mengetahui Almarhum meninggal dari penyampaian via telepon teman wanita satu kamar kostnya bernama NRA (inisial) yang saat itu juga berada dalam satu kamar sebelum melakukan aksi bunuh diri
Lanjutnya, namun dirinya heran kalau NRA alias Kiki mengabarkan almarhum sudah meninggal gantung diri padahal pengakuannya tidak melihat langsung almarhum merenggang nyawa karena berlari keluar saat ingin bunuh diri,”jelasnya
Saya yakin Kiki akan berteriak ketakutan menyampaikan ke tetangga kost atau terjadi keributan untuk melarang almarhum melakukan aksi bunuh diri, herannya lagi kalau tetangga kostnya tidak mendengar apa apa malam saat kejadian,”pungkasnya
Darimana Kiki mengetahui kalau almarhum sudah meninggal, sementara dirinya tidak melihat kejadiannya karena berlari keluar untuk menelpon ke saya ? Kenapa dia tidak menghubungi saya saat dalam kamar kost ? Menyimak kronologi kejadiannyanya tentu saja sangat mencurigakan,”tutup Dg Tio
Selain ibu, saudara perempuan almarhum, Hera menambahkan kalau di tempat kejadian ada tiga jejak darah seperti terseret dan ditemukan diduga kulit hidung di jejak darah tersebut
Saat mayat almarhum ditemukan, lidahnya tidak menjulur keluar dan tidak mengeluarkan sperma atau tinja seperti layaknya orang gantung diri dan mayatnya ditemukan dalam keadaan tengkurap wajah penuh darah serta lebam,”ujarnya
Sekedar diketahui Haidir bekerja sebagai sopir kontainer di PT Sarana Bakti Timur bergerak di bidang niaga logistik di Makassar, Almarhum sudah bekerja di perusahaan tersebut kurang lebih 2 tahun.(RPB#)
Laporan : Rapiuddin
Editor. : Rustan Salam