Solok Selatan – Sumatera Barat. Benuanews.co—
Polres Solok Selatan menunjukkan keseriusan dalam menghadapi ancaman bencana dengan menggelar Apel ‘Tanggap Darurat Bencana 2025’ pada hari Rabu, 5 November 2025, bertempat di lapangan apel Mapolres Solok Selatan.
Apel ini dipimpin langsung oleh Kapolres Solok Selatan, AKBP M. Faisal Perdana, S.I.K., dan diikuti oleh seluruh elemen Satuan Tugas Penanggulangan Bencana, termasuk TNI/Polri, Basarnas, BPBD, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya.
Dalam amanatnya, Kapolres AKBP M. Faisal Perdana menegaskan bahwa tujuan utama apel adalah untuk mengecek secara langsung kesiapan personel, kelengkapan sarana dan prasarana, serta memantapkan koordinasi antar instansi yang terlibat dalam Satgas Penanggulangan Bencana.
”Keberhasilan penanggulangan bencana tidak hanya diukur dari kecepatan respons setelah kejadian, tetapi juga dari upaya mitigasi dan pencegahan yang kita lakukan sebelumnya,” ujar Kapolres.
Indonesia di Peringkat 3 Negara Berpotensi Bencana Alam Tertinggi
Kesiapsiagaan ini sejalan dengan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang sebelumnya memimpin apel gabungan dan menyoroti data kerawanan bencana.
Data dari United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) tahun 2025 menunjukkan bahwa lebih dari 124 juta jiwa terdampak bencana alam setiap tahunnya secara global. Sementara itu, posisi geografis Indonesia yang berada di kawasan Ring of Fire (Cincin Api Dunia) menempatkannya sebagai salah satu negara dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi.
Fakta ini diperkuat oleh Survei World Risk Index tahun 2025 yang menempatkan Indonesia pada peringkat 3 negara dengan potensi bencana alam tertinggi di dunia.
8 Pedoman Utama Kesiapsiagaan
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kapolres menekankan delapan poin penting yang wajib dipedomani dan dilaksanakan oleh seluruh anggota Satgas:
Deteksi Dini dan Pemetaan Wilayah: Melakukan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan melalui kolaborasi dengan BMKG.
Informasi dan Imbauan Kamtibmas: Aktif memberikan informasi terkait potensi ancaman bencana kepada masyarakat.
Kesiapan Sarana dan Prasarana: Memastikan kesiapan peralatan evakuasi, kendaraan operasional, dan ketersediaan logistik.
Simulasi Rutin: Melaksanakan simulasi tanggap darurat bencana sebagai sarana edukasi dan pelatihan.
Kecepatan Respons: Mengedepankan kecepatan dan ketepatan dalam evakuasi, penyaluran bantuan, dan trauma healing.
Tugas Kemanusiaan: Melaksanakan tugas dengan empati, humanis, dan profesional demi kenyamanan masyarakat.
Prosedur dan Evaluasi: Memastikan seluruh kegiatan dilaksanakan sesuai prosedur dan terus melakukan evaluasi berkelanjutan.
Sinergitas Lintas Sektoral: Meningkatkan koordinasi dengan TNI, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat.
Sebagai penutup kegiatan, Kapolres Solok Selatan bersama unsur Forkopimda turut melakukan pemeriksaan langsung terhadap kendaraan dan peralatan yang akan digunakan dalam operasi tanggap darurat, memastikan seluruh aset siap digerakkan kapan saja dibutuhkan. ( Helfi Yulinda)