Dharmasraya – Kerajaan Siguntur adalah kerajaan yang berdiri semenjak tahun 1250 pasca runtuhnya Kerajaan Dharmasraya dan bertahan selama beberapa masa hingga kemudian dikuasai oleh Kerajaan Pagaruyung tapi sampai sekarang ahli waris istana kerajaan masih ada dan tetap bergelar Sutan. Ahli waris yang memegang jabatan raja Siguntur hingga saat ini adalah Sutan Hendri
Kalau diperhatikan dari raja-raja yang pernah memerintah, kerajaan ini juga bernaung dibawah kerajaan Pagaruyung dibawah pemerintahan Adityawarman.
Bahasa yang dipergunakan di kerajaan Siguntur adalah bahasa Minang dialek Siguntur, yang mirip dengan dialek Payakumbuh.
Istana Siguntur sekarang tidaklah mewah, rumah gadangnya pun terkesan sederhana. Konon sudah dua kali di pugar, sama sekali tidak ada bekas bekas kerajaan, tidak ada ukiran lumuik anyuik yang terkenal itu, bahkan terkesan tertinggal dan tidak terawat.
Tidak ada satupun tanda bahwa kerajaan ini pernah menggunakan mata uang emas, berstemple La ila ha ilallah yang terlihat di Museum Nasional dan Museum BI itu. Dan tidak ada yang menunggu kecuali seorang bapak juru kunci didepan rumah.
Menurut beliau sebelum dipugar rumah gadang ini beratap ijuk. Di bagian depan rumah gadang terdapat tinggalan praIslam yaitu satu menhir
” mejan” dan bagian kaki dari arca. Pada awalnya Rumah Gadang Siguntur ini memiliki ukiran, namun setelah dilakukannya pemugaran oleh BPCB Batusangkar ukirannya menjadi hilang.
