Kenangan Sang Jurnalis Saat Jadi Anggota Paskibra

Polish_20210818_173351106.jpg

Lamongan,- Andil didalam mengikuti upacara memperingati HUT RI adalah hal yang sangat membanggakan dan tidak akan dilupakan, karena itu merupakan tugas negara yang diemban dengan penuh amanah.

Sapuan atau Cak Wan pada tahun 1986 yang masih menduduki siswa kelas 2 di SMU PANCASILA salah satu SMU swasta yang ada di Kecamatan Sekaran kabupaten Lamongan, Jawa timur mendapat kepercayaan dari Pemerintah Kecamatan untuk menjadi Komandan Paskibra dan mendapat pujian dari berbagai instansi saat itu karena dinilai sukses mengemban amanah bersama teman satu almamater menghantar Sang Merah Putih untuk dikibarkan saat upacara HUT RI.

Ditahun berikutnya Cak Wan kembali di percaya untuk ikut dalam jajaran Paskibra. Saat itu jadi pasukan pengibar bendera Sang Dwi Warna.

“Bangga sekali rasanya dan saat itu saya benar benar mempersiapkan baik fisik maupun mental saya untuk bendera kehormatan bangsa Indonesia, karena jika gagal atau terkendala itu saya rasa sama seperti merusak harga diri kemerdekaan RI” kata Cak Wan penuh haru ketika ditemui awak media (18/8/2021)

“Pada saat itu kami masih muda terik matahari dan capek saat latihan nyaris semua tak terasa kami sangat semangat berlatih dibawah arahan pelatih Serka Sahdu Esa Bhakti yang saat ini beliau bertugas di Wilayau Hukum Jombang. Tujuan kami satu yaitu sukses mengembang tugas” kata Cak Wan.

“Sampai saat ini Cak Wan masih teringat dan sering menitikkan air mata haru saat Sang Merah Putih berkibar di angkasa. “Karena kami tahu dari sejarah bahwa merebut kembali kemerdekaan itu diraih dengan penuh perjuangan dan pengorbanan” paparnya.

Untuk saat ini Cak Wan merasa bangga sekali bisa mengabdi untuk negeri sebagai awak media di Benuanews.com.

“Kapanpun saya ingin mempersembahkan yang terbaik untuk negeri ini sesuai dengan kapasitas dan kemampuan saya” tambahnya.

Cak Wan juga mengajak untuk seluruh generasi muda di Indonesi “Mari kita tetap mencintai Indonesia dibawah naungan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhineka Tunggal Ika. Kita jaga Kemerdekaan dengan hal-hal positif, dan yang penting jangan buat arwah pejuang kemerdekaan menangis karena ulah kita yang tidak sesuai dengan jiwa dan tujuan perjuangan beliau” pungkasnya. (Eko/red).

scroll to top