Kementan RI Siapkan Anggaran KUR Buat Petani Dompu

IMG-20211020-WA0006.jpg

Dompu,NTB Benuanews. com – Direktur Pembiayaan Kementerian Pertanian RI, Indah Megawati mengatakan, Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Pembiayaan telah menganggarkan serta menyalurkan anggaran untuk Kabupaten Dompu NTB senilai Rp. 500 milliar. 

Angka tersebut merupakan angka raksasa yang diperoleh Kabupaten Dompu sebagai bentuk tindak lanjut permohonan Bupati Dompu, Kader Jaelani saat berkunjung di Kantor Kementan RI beberapa waktu lalu. 

Walaupun anggaran tersebut akan disalurkan melalui perbankan diantaranya BRI, BNI, Bank Mandiri dan sejumlah perbankan lainnya yang menjadi mitra kerja Kementerian Pertanian RI, namun jumlah anggaran itu akan dikhususkan bagi para petani yang berada di Kabupaten Dompu NTB.

Sedangkan anggaran yang disalurkan itu, kata Indah, akan dijadikan sebagai modal usaha bagi petani yang tertuang melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dimana Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Pembiayaan hadir untuk membantu petani yang sedang membutuhkan modal untuk kegiatan usahanya di bidang pertanian dengan sistem KUR tersebut.

“Kabupaten Dompu merupakan salah satu Kabupaten penyanggah pangan nasional terutama komoditi jagung. Pada saat ini, di bulan Oktober 2021 hingga Maret 2022 mendatang, merupakan masa kritis atau masa tanam petani sehingga pada masa itu petani sangat membutuhkan modal untuk kegiatan pertaniannya. Untuk itu kami dari Direktorat Pembiayaan hadir guna membantu petani di Kabupaten Dompu dalam hal mendorong permodalan untuk kegiatan pertaniannya,”demikian kata Indah Megawati diruang rapat Bupati Dompu pada Senin (18/19/21) sekitar pukul 20.30 wita. 

Dihadapan Bupati Dompu Kader Jaelani, Kadis Pertanian Kabupaten Dompu dan pimpinan perbankan, Indah Megawati menjelaskan bahwa pihak Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat Pembiayaan sangat menginginkan pihak perbankan selaku mitra kerja Kementerian Pertanian RI untuk bisa memberikan permodalan bagi petani di Kabupaten Dompu yang sangat membutuhkan anggaran tersebut, karena pada saat ini jelang musim tanam, petani sangat membutuhkan anggaran untuk kegiatan pertaniannya.

Selain itu juga, Direktorat Pembiayaan selaku pemilik Anggaran program Kredit Usaha Rakyat ini menjelaskan bahwa program KUR bagi petani ini akan dijalankan secara porteker dan melastrisasi. Dalam hal ini juga, pihak Direktorat Pembiayaan menginginkan kepada pihak perbankan agar Anggaran yang telah disalurkan itu sudah bisa dijalankan dengan mudah, murah dan fleksibel kepada petani yang memenuhi syarat yang telah mengajukan permohonan KUR nya ke perbankan.

“Saat ini kami menginginkan adanya penyerapan anggaran KUR itu harus cepat terealisasikan ke petani artinya perbankan harus melayani petani pemohon KUR dengan secepatnya tanpa meninggalkan masalah. Karena saat ini juga, kami sedang mengawal anggaran senilai Rp. 70 triliun dan dari anggaran tersebut sudah terserap sampai saat ini yakni senilai Rp. 65 triliun atau sekitar 99 persen,”jelas Indah Megawati pada media ini.
“Kabupaten Dompu saat ini sedang membutuhkan anggaran untuk permodalan petani, maka kami salurkan anggaran agar cepat terserap untuk petani di Kabupaten Dompu yakni sebesar Rp 500 miliar. Anggaran ini akan digunakan selain untuk budidaya pertanian, juga untuk membeli alat pertanian termasuk penggunaan anggaran pasca panen pertanian dilaksanakan,”ungkap Indah.

Selain itu Indah Megawati juga menyampaikan bahwa, secara target untuk Propinsi, maka Propinsi NTB telah disalurkan anggaran senilai Rp.1 triliun dan saat ini anggaran tersebut sudah terserap hampir Rp.700 miliar. Penyerapan anggaran itu lebih cepat karena memang NTB merupakan salah satu sentral pangan nasional, begitu juga dengan Kabupaten Dompu yang merupakan salah satu penyerapan KUR yang terbesar.

“Jadi kami menginginkan Dompu ini beralih ke hilir, maksudnya Dompu jangan budidaya lagi tapi harus membuat pabrik-pabrik untuk industri terutama komoditi Jagung ini

begitu juga dengan Kabupaten Dompu yang merupakan salah satu penyerapan KUR yang t

scroll to top