KEMENPERIN: Kompetisi Tudung Saji Nusantara 2020, Sebagai Ajang Menggali Inovasi dan Kreativitas Pengrajin

WhatsApp-Image-2020-12-12-at-22.39.26.jpeg

JAWA TENGAH (benuanews.com) – Kompetisi Tudung Saji Nusantara 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian sebagai ajang menggali kreativitas bagi para pengrajin di Indonesia. Kegiatan ini sebagai upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan kerajinan serta minat bagi kaum muda untuk berkreatif, inovatif yang ramah lingkungan.

“Kompisi ini untuk mendukung Gerakan Nasional #Bangga Buatan Indonesia# dalam rangka membangun minat masyarakat untuk membeli produk-produk dalam negeri termasuk produk kerajinan”, jelas Gati Wibawaningsih Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada konferensi pers virtual pada Jumat (11/12/2020) di Jakarta.

Proses kompetisi tudung saji memilih 30 karya dari jumah 168 pendaftar dan akan diseleksi kembali menjadi 10 besar dan 3 besar pada tahap penjurian akhir. “Tiga peserta terbaik kompetisi ini adalah Muliani dari Lombok Tengah NTB, Andi Aisha dari Makasar Sulawesi Selatan dan Ketut Sukra Wenten dari Buleleng Bali”, ujar Agus Suparmanto Ketua Bidang Daya Saing Dekranas kepada wartawan.

Dalam era adaptasi di rumah mendorong masyarakat membuat aneka kerajinan tangan termasuk dekorasi interior dalam rumah hingga perlengkapan rumah tangga seperti tudung saji. Berbagai kerajinan ini merupakan produk unggulan dari industry kerajinan dan pada Januari September 2020 memiliki nilai eksport US$ 435 juta atau setara Rp. 6,17 triliun dan nilai ini telah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun lalu. “Para perajin perlu memaksimalkan hasil karya kreatif dan berinovasi yang dapat berpengaruh pada perkembangan industry kerajinan “, lanjut Gati Prabawaningsih.

Secara terpisah, “Kegiatan kompetisi tudung saji sejalan dengan tujuan dibentuknya Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas)” kata Loemonga Agus Gumiwang Wakil Ketua Harian I Dewan Kerajinan Nasional. Tudung saji juga merupakan warisan budaya turun temurun dari nenek moyang yang memiliki nilai historis dan filosofis. “Tudung berarti penutup dan saji berarti sajian atau hidangan. Tudung saji merupakan penutup makanan dengan berbagai jenis contohnya ada yang dianyam dari daun atau bambu”, Tuturnya.
(Kontributor:barry)

scroll to top