Karnaval Budaya: Tampilkan Manca dan Aru UPT SDN Inpres 143 Topejawa  Bawa HarumTakalar, Raih Juara

Takalar.Benuanews.com
Rombongan Kabupaten Takalar berhasil meraih juara 2 dalam ajang Karnaval Budaya tingkat Kabupaten yang diselenggarakan di Benteng Somba Opu pada Sabtu(15/11/2025).Dengan tema “Jarina Sultan Hasanuddin dari Butta Laikang,” penampilan memukau mereka, terutama persembahan manca dan aru, berhasil mencuri perhatian dewan juri dan penonton.Muhammad Rustam S.Pd.I., M.Pd., Kepala Sekolah UPT SDN 143 Inpres Topejawa, menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini.“Meskipun kegiatan ini bersifat dadakan, kami yakin bahwa Takalar bisa tampil di ajang provinsi bahkan tingkat nasional.“Kita memiliki pagelaran budaya yang komplit dan talenta-talenta mumpuni,” ujarnya.Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah persembahan manca dan aru oleh Muhammad Kabir, S.Pd.,Gr., guru dari UPT SDN 143 Inpres Topejawa.Prosesi Aru yang dibawakannya, dengan lantunan “Jangang koro leklenna butta laikang jarina imallombasang daeng mattawang sultan hasanuddin lassuka ributta laikang burakne talekbaka ammilei bali,” berhasil menggetarkan semangat perjuangan dan menciptakan suasana mistis yang mendalam.“Aru ini mengingatkan kita akan besarnya arti sumpah setia seorang pahlawan dan gigihnya perjuangan pahlawan kita terdahulu,” ungkap Rustam.Isi Aru tersebut telah dibukukan oleh Sukman Talli (mestro aru Takalar), Arif Munandar, dan rekan-rekan lainnya.(Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Takalar Rifany, S.IP.,M.Si., beserta Kepala Bidang Kebudaya yang turut hadir dan menyampaikan langsung apresiasi atas raihan prestasi ini.Dalam penyampainya Rifany bahwa “Tahun depan, Insya Allah, kita siap juara 1. Kita akan bawa pagelaran budaya Takalar yang lebih beragam lagi, seperti akratek, akkorontigi, akkio bunting, aru, manca, dan rupama,” tegasnya.Seluruh rombongan yang terdiri dari Ketua KKKS dan kepala sekolah se-Kabupaten Takalar kompak mengaminkan harapan tersebut, menunjukkan semangat dan dukungan penuh untuk pengembangan budaya Takalar.