Kapolda NTB Pimpin Apel Gelar Pasukan Ops Mantap Praja Rinjani 2024

IMG-20240823-WA0007.jpg

Mataram NTB benuanews.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTB Irjen Pol. R. Umar Faruq SH.,M.Hum., memimpin Apel Gelar Pasukan Ops Mantap Praja Rinjani 2024 dalam rangka Pengamanan Pilkada serentak tahun 2024 yang diselenggarakan di Lapangan ek Bandara Selaparang, Mataram (23/08/2024).

Apel Gelar Pasukan dirangkaikan dengan simulasi peragaan dalam rangka pengamanan Pilkada Serentak 2024 di Provinsi NTB.

Hadir pada kegiatan tersebut, Wakapolda NTB, Perwakilan DPRD NTB, Kepala Kesbangpoldagri NTB, Kasrem 162/WB, Perwakilan Danlanal Mataram, perwakilan Danlanud ZAM, Kabinda NTB, Basarnas NTB, segenap PJU Polda NTB serta seluruh regu personil yang terdiri dari TNI, Polri, Pemerintah dan Kelompok Pamswakarsa.

Ops Mantap Praja Rinjani 2024 dalam rangka Pengamanan Pilkada Serentak tahun 2024 Gubernur dan Wakil Gubernur NTB ditandai dengan penyematan pita yang dilakukan Kapolda NTB kepada perwakilan Personil sebagai tanda dimulainya Operasi.

Dalam amanatnya, Kapolda NTB Irjen Pol. R. Umar Faruq SH.,M.Hum., menyebutkan Apel tersebut bertujuan untuk mengetahui kesiapan baik Personil maupun sarana prasarana dalam pengamanan Pilkada serentak 2024 baik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB maupun Pemilihan Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Walikota di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat.

Dalam pelaksanaan Operasi, Kepolisian didukung oleh TNI dan Pemerintah serta kelompok masyarakat dengan harapan pelaksanaan srluruh tahapan pada Pilkada Serentak tahun 2024 di seluruh NTB dapat berlangsung lancar.

Apel Gelar Pasukan ini menurut Kapolda NTB, merupakan Pengecekan akhir terhadap kesiapan Pengamanan yang meliputi kesiapan personil maupun seluruh sarana yang akan mendukung pelaksanaan tugas pengamanan. Operasi ini akan berlangsung selama 131 hari terhitung dari 24 Agustus sampai dengan 31 Desember 2024.

Jumlah Personil Polda NTB yang dilibatkan dalam pelaksanaan Operasi 6.895 Personil dengan rincian 2.700 Personil Polda NTB dan 4.195 personil dari Polres/ta jajaran.

Jumlah TPS di seluruh wilayah NTB adalah 8.405 TPS terdiri dari 6.821 TPS Kurang Rawan, 1.444 TPS Rawan, 140 TPS Sangat Rawan, serta 25 TPS Khusus.

Berdasarkan data sementara dari Penyelenggara Pemilih hingga hari ini jumlah DPT sebanyak 3.969.788 orang. Pelaksanaan Coktail masih dalam proses yang dilakukan KPU NTB.

Kepada personil yang terlibat, Kapolda menghimbau agar melakukan mapping terkait Konflik sosial di wilayah masing-masing, serta menyelesaikan permasalahan tersebut hingga ke akar.

“Jadi segera petakan wilayah konflik dan lakukan langkah-langkah pencegahan dan penindakan hingga ke akar masalah, “ tegas Jenderal Bintang dua ini.

Lanjutnya, apabila terjadi konflik yang mengganggu stabilitas kamtibmas, maka gunakan kekuatan secara tepat sesuai SOP dengan memegang teguh asas proporsionslitas, legalitas, akuntabilitas, serta nesesitas.

Selain itu Kapolda memerintahkan untuk melakukan aegera pemetaan daerah rawan bencana, siapkan rencana antisipasi dengan bekerjasama dengan TNI, BNPB, Basarnas, BMKG, serta stakeholder lainnya sehingga dapat melakukan migrasi.

Begitu pula antisipasi terhadap teror, optimalkan preventif srike agar pelaku teror dapat segera ditangkap sebelum melancarkan aksinya sehingga kita bisa memastikan tidak ada letupan sekecil apapun pilkasa serentak 2024.

Terakhir Kapolda menekan beberapa hal untuk dipedomani dan dilaksanakan yaitu, Pertama, Tingkatkan Keimanan dan Ketaqwaan kepada Tuhan YME dan jadikan pelaksanaan tugas sebagai ibadah. Kedua, pastikan kesiapan perlengkapan pribadi, sarpras dan fasilitas penunjang lainnya dapat mendukung pelaksanaan operasi.

Ketiga, Laksanakan penanganan dengan penuh rasa tanggung jawab, humanis dan profesional sesuai SOP dengan menerapkan Buddy system guna menjamin keselamatan personil.

Keempat, Pimpinan harus terjun langsung ke Lapangan untuk melakukan pengawasan melekat kepada anggotanya.
Kelima, Lakukan pengaturan jadwal pengamanan sehingga kesehatan personil selalu dalam kondusi yang prima mengingat waktu pelaksanaan operasi yang panjang.

Ke-enam, Kedepan komunikasi publik dan Cooling system agar masyarakat berpartisipasi penuh dalam mendukung pelaksanaan pilkada serentak 2024 dan terhindar dari polarisasi. Ketujuh, Tingkatkan sinergitas dan soliditas untuk seluruh personil pengamanan maupun stakeholder terkait karena hal tersebut adalah kunci utama keberhasilan operasi.

“Terimakasih atas seluruh kesiapan personil dalam pengamanan pilkada Serentak 2024,” pungkasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi peragaan pengamanan sebagai bentuk kesiapan Polda NTB dalam penanganan setiap permasalahan yang kemungkinan terjadi selama proses Pilkada serentak 2024. (Dv)

scroll to top