JAMBI.(Benuanews.com)-Delapan unit kapal angkutan /Kargo sembako untuk warga Tanjabtim dan Dabuk tidak dapat beroperasi sudah kurang lebih hampir Satu Bulan tertahan di pelabuhan pasir Kota Jambi.
Para kapten dan ABK kapal tidak dapat berlayar karena terkendala persyaratan kapal yang tidak kunjung siap.
Kapten Kapal H.Hamsya mengatakan” Hingga saat ini para kapten dan ABK belum bisa berlayar,diketahui kapal tersebut membawa barang Sembako untuk kebutuhan Masyarakat Di Daerah Tanjab timur,maupun Di Dabuk Singkep Kepulauan Riau”kata kapten kapal H.Hamsya,Jum’at 18/06/21
Sambung kapten kapal,untuk pengurusan surat-surat kapal sudah di urus ke instansi terkait ,namun sampai saat ini, surat tersebut belum juga selesai,hal ini menyebabkan kondisi barang Sembako di Kapal Kargo,banyak busuk dan berbau karena telah lama menyandar kena hujan panas,dan kerugian kurang lebih satu bulan ini mencapai ratusan Juta Rupiah”ujar kapten kapal
Sambung kapten ,saya sebagai masyarakat biasa meminta bantuan dari pemerintah untuk mempermudah dalam pengurusan Perizinan, soalnya Mata Pencarian Kita dari mengangkut Barang, masyarakat Tanjab Timur dan Dabok Singkep sampai saat ini para pedagang disana masih menunggu kapal sembako ,karena sembako di kapal sangat diperlukan masyarakat banyak
Semenjak bersandar di pelabuhan pasir dan tidak bisa berlayar Kapten Kapal Mengatakan Kerugian Ratusan Juta Karena Kapal tidak bisa berangkat.
Diketahui dampak dari kapal tersebut tidak beroperasi ke Tanjabtim dan Kabupaten Lingga, Kecamatan Dabuk Singkep, Provinsi Kepulauan Riau, harga sembako di wilayah tersebut merangkak naik.
Kapten h.hamsya memohon kepada pemerintah dan instansi terkait untuk mencarikan solusi agar kami bisa berlayar kembali,sambil menunggu surat perizinan kami selesai,agar pertumbuhan ekonomi masyarakat bisa berjalan”tutup kapten kapal (Dedi)