Tanjabbar (benuanews.com) – Jalan cor beton antara Desa Tanjung Bojo dan Desa Lubuk Lawas di Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), terkesan Diperuntukan kepada pengusaha semata dan hak masyarakat hanya menjadi alasan dalam pembangunan.
Hal demikian tampak dari mobil tronton yang keluar masuk melewati jalan tersebut, hingga mengakibatkan kerusakan jalan dibeberapa titik.
Bukan saja mengakibatkan jalan rusak/berlobang namun juga membuat masyarakat merasa takut jika melintasi jalan tersebut, terkhusus para pelajar dari dua desa yakni desa lubuk lawas dan desa lubuk bernai yang mana mereka harus pulang pergi untuk sekolah di kecamatan batang asam.
Salah satu pelajar SMA yang berasal dari desa lubuk bernai mengatakan “iya, kami pulang pergi sekolah hanya melewati jalan ini, karna ini satu-satunya jalan menuju kesekolah, namun kadang-kadang sesampainya disekolah baju sudah berdebu karna dijalan banyak bepapasan dengan mobil pengangkut batu” ucap pelajar keawak media 12/3/2021. saat ditemui dijalan.
Pelajar yang tidak mau disebutkan namanya menambahkan “kami sejujurnya juga merasa takut melintasi jalan ini karna mobil peronton itu sering ngebut sementara jalan inikan kecil ngak lebar” ucapnya dengan nada jelas.
Diketahui ada beberapa tambang batu/kuari yang berada diperbatasan desa lubuk lawas dan desa tanjung bojo. Sebelum jalan cor dibanggun, mobil pengangkut batu ini lewat jalan khusus yang langsung kedesa Pematang Tembesu, kecamatan Tungkal Ulu. Namun beda halnya setelah jalan masyarakat ini dibangun pada tahun 2019 lalu, jalur mobil pengangkut batupun ikut jalan masyarakat.
Masyarakat setempat berharap pihak pemerintahan kabupaten tanjung jabung barat ambil sikap.
kami berharap kepada Bupati dan Wakil Bupati Tanjabar dalam hal ini bisa menertipkan pengusaha batu (kuari) ini, agar kami sebagai pihak masyarakat kecil tidak terzolimi” pungkas Edi Setiyadi
sampai berita ini diterbitkan pihak pengusaha batu(kuari) belum berhasil ditemui karna tidak berada ditempat. (cm)