Ini Pesan Wakil Bupati H.Ahmad Padli Tanjung.S.Ag,Saat Buka Acara Penurunan Stunting.

FB_IMG_1716296545172.jpg

LABUSEL-BENUANEWS.SUMUT.COM
Wakil Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel) H. Ahmad Padli Tanjung, S.Ag membuka Pertemuan Analisis Situasi dan Penyusunan Rencana Kegiatan Penurunan Stunting di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, di aula Lt 1 Kantor Bupati,Desa Sosopan Kecamatan Kotapinang kabupaten Labuhanbatu selatan Sumatera Utara Senin (20/5/2024).

Hadir pada acara tersebut, para Assisten dan Staf Ahli Bupati, Pimpinan OPD, para Camat, para Pj Kades, Pendamping Desa, Penyuluh Stunting, dan undangan lainnya

Wabup Ahmad Padli mengatakan, Kabupaten Labusel adalah salah satu Kabupaten yang menjadi prioritas penanganan stunting di Sumatera Utara, Kab. Labusel sesuai dengan hasil survei status gizi Indonesia 2021 Memiliki pravalensi stunting 27,0% dan pada tahun 2022 hasil survei status gizi Indonesia 2022 Labusel berada pada pravalensi stunting 26,4%, dari hasil tersebut Kab. Labusel hanya mampu menurunkan 0,6% yang jauh dari target nasional yang telah ditetapkan yaitu sebesar 23,37%. Pada tahun 2023 Kab. Labusel berada pada angka 16%.

“Dalam kesempatan ini saya berharap seluruh OPD terlibat agar dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih menyentuh kepada masyarakat agar pravalensi stunting di Kab. Labusel turun dengan signifikan seminimalnya kita mampu menurunkan menjadi satu angka”, ucapnya

Wabup menegaskan bahwa penurunan stunting memerlukan kerjasama dengan semua OPD bukan hanya satu atau dua OPD saja yang menangani, selain itu Kab. Labusel sampai saat ini juga belum memiliki Bapak/Bunda Asuh anak stunting dimana kegiatan tersebut harus melibatkan seluruh OPD Se-Kabupaten Labusel dan juga melibatkan Forkopimda, Perbankan dan perusahaan yang ada.

“Penanggulangan Stunting menjadi tanggung jawab kita bersama, tidak hanya Pemerintah tetapi juga setiap keluarga Indonesia. Karena stunting dalam jangka panjang berdampak buruk tidak hanya terhadap tumbuh kembang anak tetapi juga terhadap perkembangan emosi yang berakibat pada kerugian ekonomi. Mulai dari pemenuhan gizi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan anak hingga menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat”, terang Wabup

Dikatakan, Kab. Labusel dapat melaksanakan dan memanfaatkan hasil delapan aksi kovergensi dalam proses perencanaan penganggaran dan pengendalian pelaksanaan intervensi gizi pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi serta mengkoordinasikan dan melakukan pembimbingan pada kecamatan, kelurahan dan pemerintah desa dalam penyelenggaraan intervensi prioritas termasuk mengoptimalkan sumber daya, sumber dana dan pemutahiran data.

“Saya berharap kepada bapak/Ibu dapat melakukan langkah-langkah kongkret untuk konvergensi program tahun 2024. Memanfaatkan BOK stunting untuk mendukung pelaksanaan upaya konvergensi program atau aksi konvergensi melalui koordinasi antara Bappedalitbang, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Dinas terkait lainnya dan memberikan arahan bagi kelurahan/desa dalam mengoptimalkan pemanfaatan dana kelurahan/desa untuk penurunan prevalensi stunting”,harap Wabup

Terakhir Wabup mengajak seluruh kecamatan melaksanakan rembuk stanting di tingkat kecamatan sebelum pelaksanaan rembuk stunting di tingkat Kabupaten pada minggu pertama bulan Juni, kepada seluruh camat juga memastikan kepala desa melaksanakan rembuk stunting di tingkat desa dan membuat berita acara rembuk sesuai dengan ketentuan pemerintah pusat kemudian memberikan berita acara tersebut kepada TPPS Kabupaten.(K.Nasution)

scroll to top