Harga Telor Naik, Anggaran Operasi Pasar Turun, Pimpinan DPRD Desak Komisi Kaji Ulang KUA-PPAS

14-54-22-medium_20220418_125608_copy_1811x1258_2.jpg

Surabaya, https://Benuanews.com — Pimpinan DPRD Kota Surabaya AH Thony mendesak pemerintah tidak berpangku tangan terkait kenaikan harga telor.

“Kita habis digoncang kenaikan minyak goreng, sekarang telur. situasinya masyarakat sudah mulai resah. ini kan menunjukkan ketahanan ekonomi masyarakat rapuh, padahal masih bisa di cover lauk-lauk yang lain.” Ungkap Thony.

Thony menekankan pemerintah segera mencari tahu apa penyebabnya. Dan bila temuan di lapangan karena permainan tengkulak, atau pemain pasar. Perlu dilakukan operasi pasar.

“Kenaikan telur di masyarakat dianggap sebagai satu hal penting dan utama. Maka harganya harus terjangkau.” imbau Thony.

Ketika harga bahan pokok fluktuatif, ia mengaku was was. Pasalnya, anggaran operasi pasar pada PAK (perubahan anggaran keuangan) diturunkan. Maka ia mendesak agar Komisi di DPRD mengkaji secara cermat.

“Apa sebetulnya yang melatarbelakangi penurunan anggaran dari 812 juta menjadi 732 juta, terkoreksi 79 juta. Ini angka yang lumayan untuk memantau terhadap stabilisasi harga pokok pangan masyarakat di pasar.” urai politisi senior tersebut.

Terlebih, kata Thony legislator Partai Gerindra ini, sekarang memasuki Agustus akhir. Kemudian akan memasuki Desember 2022 – Januari 2023.

Biasanya, menurut Thony dimanfaatkan oleh tengkulak memainkan harga. Kemudian supply demand yang memang jadi variabel menentukan untuk kenaikan.

“Kami minta benar-benar di dalami dan koreksi oleh Komisi DPRD KUA-PPAS ini, seperti apa motivasi dan tujuan daripada pemerintah kota.” demikian tutur Thony.

@gus/nas

scroll to top