SURAKARTA (Benuanews.com). “Bagi semua pemudik ke Kota Surakarta tetap akan dikenakan karantina, sedangkan bagi wisatawan, pekerja antar kota serta para pelaku bisnis tidak” kata Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo pada Rabu (16/12/2020) kepada wartawan. “Pemudik harus lapor ke RT/RW dan Jaga Tangga akan meneruskan ke Satuan Tugas (Satgat) Penanganan Covid-19”, lanjut Rudy. Dinyatakan pula bahwa pemudik akan dijemput dan dikarantina di SoloTechnopark.
Sempat beredar issue di hari sebelumnya kalau Kota Surakarta akan diberlakukan Lockdown. Ini hanya berita hoaks. Alasan peraturan yang longgar di libur panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) oleh karena Kota Solo hanya sebagai transit bagi para wisatawan disamping merupakan market bagi para pelaku bisnis wilayah tetangga. Namun para pelaku bisnis dan wisatawan yang datang ke Kota Solo diharapkan menginap di Hotel saja. Apabila mereka singgah menginap di keluarga mereka di Kota Solo, maka mereka akan diberlakukan kebijakan seperti pemudik.
Dalam liburan Nataru tempat destinasi wisata di Kota Solo dibuka sehingga para wisatawan dipastikan akan banyak datang. Pemerintah Kota (Pemkot) mengharapkan perayaan Hari Natal supaya ditiadakan termasuk konvoi keramaian di Tahun Baru. Sangsi kerja sosial bagi pelanggar protocol kesehatan tetap diberlakukan mulai 19 Desember 2020. Team Cipta Kondisi akan mengatur durasi sangsi kerja sosial sampai dua hari.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19, Ahyani menyatakan akan secepatnya koordinasi dengan para camat dan para lurah. “Segera akan kami tindak lanjuti setelah rapat final pembahasan Peraturan Walikota (Perwali) dan Surat Edaran (SE)”, kata Ahyani kepada wartawan. “Pelaksana Jaga Tangga kami harapkan semuanya dapat aktif. Para pejabat Lurah akan mengaturnya”, lanjut Ahyani yang juga sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surakarta.
Secara terpisah Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan melakukan operasi yustisi pada saat libur Nataru. Para pendatang akan dikenakan rapid test antigen (RTA) terutama yang memakai transportasi udara, bus, kereta api dan transportasi umum.
“Rapid test antigen lebih bagus dan akurat jika dibandingkan dengan rapid test antibody”, kata Ganjar Pranowo Gubernur Jateng seusai rapat virtual persiapan tranportasi menghadapi libur Nataru pada Senin (14/12/2020) di laman jatengprov.go.id. (Kontributor:barry)