H.Darul Jalal Khotib khutbah islam tentang kedudukan Kewajiban sikap anak yang berbakti kedua orang tua pada jum’at di mesjid Al ikhlas banyuasin

Banyuasin (benuanews.com)- Kewajiban anak terhadap orang tua adalah berbakti kepada keduanya. Dalam ajaran Islam, berbakti kepada kedua orang tua disebut dengan birrul walidain.
berbakti kepada kedua orang tua ditunjukkan dengan bersikap patuh, berbuat baik, dan menjauhi hal-hal yang dapat menyakiti keduanya.

Kedudukan orang tua sangat mulia di sisi Allah SWT. Bahkan dalam Al-Qur’an, umat Islam setelah diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya, Allah SWT pun kemudian memerintahkan untuk berbakti kepada kedua orang tua ucap Khotib H.Darul Jalal dalam khutbah pada Sholat Jumat dimasjid Al ikhlas komplek SPN Polda Sumsel Jalan lintas Sumatera taja jaya Raya 1 betung kabupaten Banyuasin Jumat 6 Oktober 2023 Siang

Didepan ratusan Siswa SPN Polda Sumsel dan turut hadir Ka SPN Polda Sumsel Kombes.Pol Slamet Widodo SIK beserta para Gadik serta PJU SPN Polda Sumsel khotib H.darul mengatakan
Salah satu perintah berbakti kepada orang tua termaktub dalam surah An-Nisa ayat 36, Allah SWT berfirman,

…وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًٔا ۖ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua…”

Lantas, apa saja kewajiban anak terhadap orang tua untuk berbakti kepada keduanya? Ucap khotib dihadapan generasi Penerus Abdi Bhayangkara.

Kewajiban Anak terhadap Orang Tua
Dikutip dari berbagai sumber ada beberapa kewajiban anak terhadap orang tua. Berikut di antaranya.

“Pertama Menghormati dan Memenuhi Hak-Hak Kedua Orang Tua
Islam memposisikan kewajiban memperlakukan kedua orang tua dengan baik setelah perintah untuk menyembah Allah SWT. Hal ini menunjukkan bahwa memperlakukan kedua orang tua dengan baik, termasuk kewajiban memberi nafkah dan merawatnya di masa tua, menjadi kewajiban utama seorang anak terhadap keduanya ucapnya

Dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 23, Allah SWT berfirman,

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَناً إِمَّا يَبْلغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَهُمَا فلا تقل لهما أَي وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah engkau membentak keduanya,dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”

Kemudian yang kedua tidak Berbuat Durhaka kepada orang Tua
Kewajiban anak kepada orang tua ditunjukkan dengan tidak berbuat durhaka kepada keduanya. Para ahli tafsir menerangkan kandungan surah Al-Isra’ ayat 23 sebagaimana disebutkan di atas, bahwasanya kata ‘ah’ kepada orang tua merupakan bentuk ucapan durhaka dan Allah SWT sangat melarangnya.

Oleh sebab itu, seorang anak haruslah mengucapkan perkataan yang mulia kepada orang tua. Imam Abu Abdillah RA berkata, “Anak durhaka dapat melakukan kebajikan apapun yang dikehendakinya, tetapi tidak mungkin masuk surga.”

Selanjutnya yang ketiga patuh kepada Kedua Orang Tua dan Mendoakannya
Seorang anak harus menunjukkan kepatuhannya kepada kedua orang tua dengan penuh kasih sayang. Selain itu, seorang anak memiliki kewajiban untuk mendoakan kedua orang tua agar keduanya dikasihi Allah SWT sebagaimana mereka mengasuhnya di waktu kecil.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Isra’ ayat 24 yang bunyinya,

وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحمَةِ وَقُل رَّبِّ ارْحَهُمَا كَمَا رَبَّنِي صَغِيراً

Artinya: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”

Yang keempat . Berterima Kasih kepada Orang Tua
Berterima kasih kepada orang tua diposisikan setelah perintah untuk bersyukur kepada Allah SWT. Hal ini menunjukkan bahwa berterima kasih kepada orang tua turut menjadi kewajiban yang utama. Dalam Al-Qur’an surah Luqman ayat 14, Allah SWT berfirman,

وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.”

Kemudian yang kelima Bergaul dengan Santun terhadap Kedua Orang Tua
Allah SWT telah memerintahkan kepada setiap muslim untuk memperlakukan kedua orang tuanya dengan baik dan bergaul dengan cara santun, sekalipun kedua orang tuanya musyrik. Perintah ini termaktub dalam surah Al-Ankabut ayat 8 yang bunyinya:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا ۗوَاِنْ جَاهَدٰكَ لِتُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۗاِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Kami telah mewasiatkan (kepada) manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan-Ku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku kamu kembali, lalu Aku beritahukan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”

Selanjutnya yang keenam Menyambung Silaturahmi dengan Orang-orang Terdekat Kedua Orang Tua
Kewajiban anak terhadap orang tua lainnya adalah menyambung silaturahmi dengan orang-orang terdekat kedua orang tuanya. Diterangkan dalam sebuah riwayat, seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bagaimana cara berbuat baik kepada kedua orang tua sedangkan keduanya sudah meninggal dunia.

Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, adakah yang tersisa untuk berbuat baik kepada kedua orang tuaku setelah keduanya meninggal?” Rasulullah SAW menjawab, “Ya, ada empat hal, yaitu mendoakan keduanya, meminta ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosanya, memuliakan teman-temannya, dan menyambungkan silaturrahim dengan orang-orang dekatnya.” (HR Bukhari dan Abu Dawud) kegiatan diakhiri dengan sholat jumat berjamaah dan ditutup doa***.(Wahyudi)

scroll to top