Gubernur Tutup Festival Kuliner Sumatera Barat

IMG-20220328-WA0002.jpg

Padang, Benuanews.com,- Gubernur Sumatera Barat diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Drs Syaefullah menutup secara resmi festival kuliner Sumatera Barat, Minggu 27 Maret 2022. Festival yang sudah berlangsung selama dua hari tersebut berjalan dengan lancar dengan dihadiri oleh ratusan pengunjung setiap harinya.

Acara penutupan ditandai dengan pemberian hadiah kepada para pemenang lomba, yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan Drs Syaefullah.
Ada 4 macam yang dilombakan, yakni lomba memasak lompong sagu, katan sarikayo, memasak rendang dan lomba membuat keripik balado.

Untuk lomba lompong sagu diraih oleh Ermanelli, juara 2 Ilen, dan juara ke 3 Suryani. Untuk Katan sarikayo juara 1 diraih oleh Fatmayanti, juara 2 Yunilvia Rima Defitra dan juara ke 3 Arministi.

Untuk lomba memasak Randang, juara 1 diraih oleh Annisa Safitri dari Batusangkar, juara ke 2 Camelia dari Batusangkar dan juara ke 3 Neti Hirdawati dari Bukittinggi.
Kemudian untuk lomba keripik balado, juara 1 diraih oleh uni Yan, juara ke 2 Ratna Dewi dan juara ke 3 Tanti.

Kepala Dinas Kebudayaan Drs Syaefullah dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para juara yang sudah berhasil memnjadi juara pada festival ini

Kepada panitia, beliau memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas usaha dan kerja keras dilakukan, sehingga makanan asli Minang yang sudah hampir punah bisa dihidupkan kembali.

“Terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah berupaya dengan sekuat tenaga, hingga acara ini berjalan dengan lancar. Saya akan sampaikan hal ini kepada bapak gubernur, dan akan mengupayakan agar acara festival ini bisa menjadi agenda tahunan” ujar Syaefullah.

Sementara penggagas festival Suryani Sabri mengatakan puas dan bangga dengan suksesnya pelaksanaan acara festival kuliner Sumatera Barat ini. “Saya tidak menyangka, acara akan semeriah ini” ujar Suryani Sabri.

Tadinya buk Yen hanya berpikir bagaimana caranya agar makanan tradisional Minang yang sudah hampir punah ini bisa dihidupkan kembali. “Mudah-mudahan dengan festival ini akan tumbuh generasi yang bisa mempertahankan kuliner khas Minang ini.”akhir Yen

(Marlim)

scroll to top