Gubernur NTB Dr.H.Zulkifliansyah Berhasil Menemukan Solusi Terbaik Untuk Mengatasi Keluhan Petani

IMG-20220520-WA0035.jpg

Mataram, NTB benuanews.com -Anjloknya harga jagung petani yang ada di pulau Sumbawa Propinsi NTB khususnya di Kabupaten Dompu semakin menjadi saja, bahkan persoalan merosotnya harga ini justeru semakin membuat petani jagung pusing tujuh keliling dan menjerit.

Hal itu membuat orang nomor satu di Propinsi NTB paksa angkat bicara. Melalui akun facebooknya, Gubernur NTB, Dr.H.Zulkifliemansyah mengatakan, Kadis Pertanian dan Perkebunan Propinsi NTB sedang mencarikan solusi bersama Dirjen Tanaman Pangan dan Jajarannya di Jakarta terkait anjloknya harga jagung ini, sambil terus berkomunikasi dengan para pembeli jagung yang ada di NTB.

Dari hasil komunikasi tersebut sehingga melahirkan sebuah solusi sementara yakni mulai besok (Jumat hari ini, red) PT. DNA akan melakukan pembelian jagung petani pada harga Rp. 4.400/kilogramnya, sedangkan mengenai gudang untuk menampung Jagung semuanya sudah disiapkan oleh pihak perusahaan yakni di Kecamatan Woja dan Pekat.

“Insya Allah PT DNA akan menyerap semua jagung petani yang ada,”demikian kata Gubernur NTB.

Sebelumnya, Gubernur NTB juga memposting terkait adanya komitmen dari PT. Seger Agro Nusantara untuk melakukan ekspor jagung ke Philippines agar bisa menyerap kelebihan panen jagung petani kita yang ada.

“Alhamdulillah malam ini kita bisa tersambung langsung melalui zoom dengan pabrik-pabrik pakan yang berada di Jakarta dan di Jawa serta di Sumatera dimana harga jagung ternyata masih cukup tinggi berkisar antara Rp. 5.500 hingga Rp. 5.800/kg nya,”ucap Gubernur NTB dalam postingan Facebook nya.

“Masalahnya sekarang yakni tinggal transportasi ke Jawa dan Jakarta saja, atau teman-teman pabrik pakan ini yang akan datang untuk membeli langsung Jagung ke NTB dengan harga lebih baik dari yang ada sekarang ini. Saya sudah minta pada Asisten Ekonomi Pemprov NTB untuk bekerja mulai malam ini agar bisa berkordinasi dengan Pemda-Pemda kita untuk mencarikan solusi guna mengatasi masalah transportasi dan prosedur serta harga jika mereka (perusahaan, red) ini datang membeli Jagung di NTB,”jelas Gubernur.

Terkait hal itu, Gubernur NTB menyampaikan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Sumbawa dan Pemda Kabupaten Dompu yang telah memberikan saran dan masukan yang luar biasa sehingga persoalan rendahnya harga jagung ini bisa segera di carikan solusinya.

Gubernur NTB juga memaparkan bahwa Industrialisasi itu menjadi kebutuhan kita sekarang dan ke depannya nanti. Industrialisasi itu tak identik dengan pemodal besar atau pabrik-pabrik besar yang mengepulkan asap dengan mesin yang canggih. Industrialisasi itu adalah kemauan dan keberanian dan untuk memulai mengolah komoditas-komoditas tradisional maka kita menjadi komoditas yang punya nilai tambah lebih tinggi.

“Nggak ada gunanya kita jual jagung ke luar negeri dalam jumlah berkapal-kapal yang kemudiannya mereka menjual pakan ternak dengan harga lebih tinggi ke daerah kita lagi. Maka dari itu kita harus berani mengatakan stop untuk menjual produk-produk mentah kita ini ke luar daerah. Kita harus berani mengolahnya di daerah kita sendiri, hanya dengan berani mengolah di daerah kita ini maka kita tak akan lagi di dikte oleh pasar dengan harga murah dan semena-mena terus menerus membuat petani kita lemah dan miskin,”papar Gubernur NTB via postingan Facebook pribadinya.

Menurut Gubernur NTB, selama tidak ada industrialisasi, maka setiap tahun kita akan di keluhkan dengan harga gabah yang murah, harga bawang yang tak stabil, harga jagung yang rendah dan harga komoditi lainnya.

“Alhamdulillah walaupun tidak mudah, kita sudah bisa berhasil memulai dan memiliki industri pakan ternak yang kami kelolah di BRIDA yang di kelolah oleh teman-teman dari Global Wakaf. Hadirnya industri pakan kita mestinya jadi simbol kebangkitan industrialisasi kita sendiri,”ujar Gubernur NTB.(imran Reporter)

scroll to top