Forikan Siak, Edukasi Masyarakat Gemar Makan Ikan

IMG-20240821-WA0099-scaled.jpg

Siak-Benua news com : Ketua Forikan (Forum Peningkatan Konsumsi Ikan) Kabupaten Siak Rasidah menyampaikan ikan merupakan sumber nutrisi yang baik dan mengandung omega 3. Ikan juga mengandung kalsium yang baik untuk pertumbuhan.

Kandungan ikan, juga sangat baik bagi kecerdasan anak, remaja. Oleh karena itu, peran ibu dalam keluarga sangat penting penyajian makanan setiap harinya.

“Di usahakan menu makanan yang dihidangkan untuk keluarga terdapat olahan dari ikan setiap hari ya ibu-ibu,” kata dia saat membuka lomba penyuluhan Gemarikan (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan) bagi kader Posyandu se-kabupaten Siak, di gedung Kesenian, Siak Rabu (21/8/2024).

Pada kegiatan tersebut juga di gelar lomba pembuatan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) berbahan dasar serba ikan tahun 2024 oleh Forikan Kabupaten Siak kerjasama dengan PT Bumi Siak Pusako (BSP). Dengan harapan konsumsi ikan di masyarakat meningkat.

“Ini dapat dimulai dari lingkungan keluarga khususnya anak-anak. Karena keluarga bagian terkecil dari masyarakat,” kata dia.

Ia menambahkan di negara-negara maju protein asal ikan menjadi pilihan utama dari menu makanan sehari-hari yang selanjutnya menghasilkan Sumber Daya Manusia yang sehat dan cerdas.

“Kami mendorong PKK, Porikan, kader Posyandu serta kaderisasi di masyarakat lainnya. Mensosialisasikan gerakan konsumsi ikan yang aman, sehat dan bermutu di tengah-keluarga terutama anak-anak,” sebutnya.

Karena, menciptakan generasi yang unggul sebagai penerus bangsa dapat dilakukan melalui peningkatan konsumsi makanan berbahan ikan di tengah masyarakat.

Ia meminta kader posyandu menyajikan menu kepada anak-anak tidak hanya protein nabati saja, namun di tambah menu protein hewani.

“Posyandu saat melakukan penimbangan balita menyediakan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) tidak hanya protein nabati saja sperti kacang hijau, namun harus di tambah juga dengan protein hewani,” pintanya.

Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap konsumsi gizi seimbang, menyebabkan tingginya kasus stunting di kabupaten Siak pada 2022 lalu, di angka 22 persen.

“Alhamdulillah, saat ini angka sunting kita turun jadi 10.4 persen. Tentu menurunnya angka tengkes ini, berkat kerjasama kita semua. Yang akhirnya Pemkab meraih penghargaan tingkat nasional penurunan stunting terendah di Indonesia,” tutupnya.

(Mareti Halawa/infotorial)

scroll to top