LUBUK BASUNG (benuanews.com) — Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Agam, Sumatera Barat mendapatkan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp1,4 miliar dalam mengembangan perikanan di daerah itu pada 2021.
Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Senin, mengatakan dana Rp1,4 miliar itu digunakan untuk pengembangan ikan gurami, lele dan nila Rp750 juta.
Sisanya Rp650 juta untuk pengadaan jaring kapal dibawah lima Gross Tonage (GT).
“Pengadaan induk ikan dan jaring itu bakal kita lakukan pertengahan 2021,” katanya.
Ia menambahkan, DAK itu dalam rangka untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar berupa gurami dan lele, karena potensi cukup bagus dan harga cukup tinggi.
Khusus untuk ikan gurami, tambahnya, pihaknya akan mengembangkan gurami masang asli dari daerah itu.
“Ikan gurami ini pertumbuhan sangat cepat, rasa enak dan tahan penyakit,” katanya.
Pada 2020, tambahnya, DPKP Agam mendapatkan DAK Rp1,4 miliar.
Namun dengan komdisi pandemi COVID-19, dana tersebut tidak jadi direalisasi oleh pemerintah pusat.
“DAK itu tidak jadi turun dan dialihkan untuk penanganan COVID-19,” katanya.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Membangun Bersama Membela Bangsa (LSM MBMB) Agam, Lukman mendukung pengembangan perikanan, karena daerah itu merupakan potensi untuk dijadikan kawasan perikanan.
Namun pemerintah harus memikirkan daerah pasar dan industri hilir untuk pengolahan.
“Agam sudah layak membuat pengolahan ikan berupa pengalengan dan pengolahan hasil lainnya,” katanya. (Okta)