JAKARTA.(Benuanews.com)-Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk tidak ragu mengusut tuntas kasus tindak pidana mafia tanah di seluruh Indonesia.
“Karena masalah mafia tanah menjadi perhatian khusus Bapak Presiden, dan saya diperintahkan Bapak Presiden untuk usut tuntas masalah mafia tanah,” kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (17/02/21).
Karena itu, Sigit menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk bekerja secara maksimal dalam melakukan proses hukum terkait dengan pidana mafia tanah.
Sebagai aparat penegak hukum, Sigit menyebut, Polisi harus menjalankan tugasnya untuk membela hak yang dimiliki dari masyarakat.
Sigit menjelaskan, pemberangusan mafia tanah merupakan bagian dari program Presisi atau pemolisian prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan.
Sebagaimana program Presisi, proses penegakan hukum harus diusut tuntas tanpa pandang bulu,” ucap Sigit.
Terkait kasus mafia tanah, pada tahun 2020, Bareskrim Polri melalui Satgas Mafia Tanah, tercatat melakukan proses penyidikan sebanyak 37 perkara. Sementara itu delapan dalam proses penyelidikan.
Dari penyidikan itu, 12 diantaranya sudah dilakukan pelimpahan tahap II, enam perkara dinyatakan lengkap atau P21 dan 4 diantaranya proses P19 serta tiga kasus SP3.
Kasus Mafia tanah menjadi viral dan perhatian publik setelah Presiden dan Kapolri ikut bicara mengenai kasus yang juga sedang menimpa Dino Patti Djalal.
Sampai saat ini kasus tersebut sudah dilakukan penangkapan terhadap 15 tersangka yang terlibat dalam kasus penjualan tanah yang dialami Ibunda Dino Patti Djalal.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Pati Djalal menilai tersangka Fredy Kusnadi dan anggota sindikatnya melakukan kesalahan besar karena menjadikan ibunya Hasyim Djalal yang berumur 84 tahun sebagai korban mereka.
“Menurut saya, Fredy dan anggota sindikat ini melakukan satu kesalahan besar, yaitu mereka menjadikan ibu saya yang sudah berumur 84 tahun sebagai korban mereka,” kata Dino dalam unggahan video di akun Instagram @dinopattidjalal, Minggu (14/2/21).
Dalam Video wawancara di Blak Blakan kanal Youtube, Dino juga menilai pentingnya pemerintah untuk memperhatikan peraturan masalah mafia tanah.
“Melawan ini butuh uang, mereka hidup pas pasan, sementara mafia tanah lebih kuat, lebih licik. Jarang sekali mafia tanah yang tertangkap ujar Mantan menlu ini.
Dino juga menyampaikan mayoritas orang kalah, dari mafia tanah. Dan jarang sekali mafia tanah, yang tertangkap, coba lihat, ada beberapa yang tertangkap, dan saya senang misalnya Pak Kombes Pol Pak Suyudi (Brigjen red.) , dulu pernah nangkap mafia tanah rumah mewah , serius tepuk tangan luar biasa baget. Tapi secara umum jarang kita lihat, dalang mafia tanah yang diringkus, selalu kita lihat pada korban
Dino mengaku akan melawan para sindikat mafia tanah serta meminta aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
“Sudah waktunya ada dalang sindikat yang tertangkap karena selama ini menurut saya tidak pernah terlihat ada dalang mafia tanah yang tertangkap,” ungkap Dino.
(A/Eko)