Dilema Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Ditunda Dulu Atau Dilanjutkan

WhatsApp-Image-2020-11-14-at-12.15.01-PM.jpeg

(Soloraya-benuanews.com). Menanggapi beberapa sekolahan dan para guru terpapar kasus covid, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah menghimbau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM mohon untuk ditunda terlebih dahulu. Hal ini dikatakan berkat Sudibyo sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sukoharjo telah berkoordinasi dengan Disdikbud Jateng. Seluruh aktifitas pengajaran dapat dilakukan dengan penerapan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Para guru tidak mengikuti aturan kepatuhan protocol kesehatan dengan baik, sehingga di SMAN 1 Polokarto Sukoharjo terpapar covid”, kata Sudibyo. “Kemungkinan para guru tidak memakai masker”, lanjutnya. Area sekolahan telah disemprot dengan disinfektan sebagai cara untuk mencegah persebaran penularan. SMAN 1 ditutup sementara oleh kepala sekolah hingga para guru yang terpapar covid dinyatakan sembuh.

Secara terpisah, Wardoyo Wijaya sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) penanganan covid-19 Sukoharjo “Uji coba pengajaran tatap muka menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Menurut data, angka kematian atau mortality rate mengalami kenaikan sejak awal Oktober – November 2020.

Kepala Cabang Disdikbud Wilayah VII Jateng, Suyanto mengharap Satgas penanganan covid di sekolahan agar difungsikan. “Kami mengjimbau Satgas sekolah harus difungsikan”, katanya. “Semua guru dan karyawan harus mengikuti protocol kesehatan dengan ketat melalui cuci tangan, menjaga jarak, memakai masker serta mengingatkan semua warga sekolah dan pengunjung agar juga mengikuti kepatuhan protocol kesehatan. Proses pendidikam tetap harus berjalan, simulasi PTM juga tetap dimulai dengan proses pengajuan” kata Suyanto kepada wartawan Kamis (12/11/2020).

Di tempat lain, SMA 2 Wonogiri tetap melaksanakan PTM yang diikuti oleh 24 siswa, walaupun kepala sekolah tersebut terpapar corona “Tetapi saya tidak ada hubungan dengan area sekolahan ketika terpapar covid”, kata Sumanto Kepala SMA 2. “Kami justru meminta siswa turut memberi semangat kepada kawan-kawanya agar bersedia masuk sekolah diantaranya 16 siswa yang belum masuk sekolah”lanjutnya.

Ternyata informasi bahwa kepala sekolah SMAN 2 terpapar corona berdampak pada kurangnya semangat para guru, karyawan sekolah dan para siswa yang mengikuti uji coba PTM. Siswa yang masuk sekolah dengan PTM tercatat 85 orang dari total siswa 87 orang. Perwakilan orang tua siswa sudah menghubungi pihak sekolah untuk mendapat informasi yang jelas persoalan covid merambah ke sekolahan. Orang tua kawatir apabila anak-anak mereka ikut terpapar covid. Semua yang berberperan pada uji coba PTM diharuskan mengkuti tes swab terlebih dahulu agar semuanya dinyatakan sehat.

“Kami orang tua selalu kawatir apabila anak kami harus masuk sekolah karena pendemi covid belum normal, tetapi kami juga bingung harus bagaimana apabila anak kami lama tidak masuk sekolah”, kata Mulyadi kepada benuanews Jumat (13/11/2020). “Intinya kami berharap para guru dan karyawan serta sekolahan harus sudah dinyatakan bersih dari corona, selanjutnya kami dari orang tua harus patuh mengikuti petunjuk protocol kesehatan dengan baik dan terjamin, maka proses belajar mengajar akan berjalan”, tuturnya.

(contributor:barry)

scroll to top