Desa Banggo Jadi Pemecah Rekor Penyembelihan Hewan Kurban Terbanyak Di Manggelewa Tahun 2025 M.


Warning: getimagesize(): corrupt JPEG data: 18 extraneous bytes before marker in /home/u162157742/domains/benuanews.com/public_html/wp-content/plugins/newsplus-shortcodes/includes/BFI_Thumb.php on line 488

Warning: getimagesize(): corrupt JPEG data: 18 extraneous bytes before marker in /home/u162157742/domains/benuanews.com/public_html/wp-content/plugins/newsplus-shortcodes/includes/BFI_Thumb.php on line 498
Screenshot_20250606-2105442.jpg

Dompu, NTB.Benuanews.com. Pemerintah Desa Banggo, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, NTB. Mengapresiasi rasa solidaritas dan kebersamaan masyarakat Desa Banggo Didalam berkurban.

Ditahun 2025 bertepatan dengan tanggal 6 Juni satu Syawal 1446 H.Desa Banggo bisa berkurban 14 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang merupakan pemecah rekor penyembelihan hewan kurban terbanyak se Kabupaten Dompu khususnya di Kecamatan Manggelewa.

Idul Adha mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang ketika kita mampu membahagiakan orang lain melalui pengorbanan kita.
Seperti Ismail yang rela menjadi kurban, semoga kita juga rela mengorbankan waktu dan tenaga untuk kebaikan sesama

“Alhamdulillah Desa Banggo tahun ini bisa berkurban 14 ekor sapi dan 2 ekor kambing.Terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah mendukung dan mau berkurban semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Amin ya rabbal alamin ”

“Kurban bukan hanya ritual, tetapi pembelajaran tentang bagaimana melepaskan hal-hal duniawi demi meraih rida Allah Swt.”

Menurut Kades Kades Banggo berkurban merupakan simbol ketaatan dan ketulusan dalam menjalankan perintah Allah. Kisah Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail, atas perintah Allah, menjadi dasar utama dari ibadah ini.

Idul adha 1446 H, Kades Banggo Sembelih 16 Ekor Hewan Kurban yakni 14 ekor sapi dan 2 ekor kambing yang kemudian Disalurkan Kepada Masyarakat “Keikhlasan dan kepasrahan Nabi Ibrahim menunjukkan betapa pentingnya tunduk pada kehendak Tuhan meskipun harus menghadapi ujian terberat dalam hidup. Allah kemudian menggantikan Ismail dengan seekor domba, sebagai tanda bahwa pengorbanan yang dilandasi keimanan tidak akan sia-sia,” tandasnya.

Kades Banggo menambahkan, bahwa berkurban juga mengajarkan kita tentang nilai keikhlasan dalam memberi. Daging kurban dibagikan kepada mereka yang membutuhkan, sebagai bentuk nyata dari solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat. Ini menjadi pengingat bahwa rezeki yang dimiliki tidak sepenuhnya milik pribadi, melainkan ada hak orang lain di dalamnya .Tutupnya

(Imran Khan)

scroll to top