Limapukuh Kota,-Benuanews.com Curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari ini melanda sebagian besar wilayah Sumatera Barat, tak terkecuali Kabupaten 50 Kota juga terkena imbas dan dampak dari cuaca ekstrem tersebut.
Sebanyak 30 titik longsoran terpantau sepanjang jalan lintas yang menghubungkan kedua provisi tersebut yang menyebabkan akses jalan menjadi terputus dan banyak antrian kendaraan yang terjebak.
“Benar, sesuai pemantauan kita dilapangan, dari Tim TNI Polri dan BPBD dan instansi terkait lainnya, kita menemukan sebanyak 30 titik sepanjang jalan lintas yang mengalami longsor dengan skala yang berbeda, “ujar Dandim 0306/50 Kota Letkol Inf Adri Asmara Yudha.
Saya, bersama bapak Bupati dan bapak Kapolres kepala BPBD dan instansi terkait lainnya sejak pagi tadi terus memantau perkembangan dari bencana ini dengan mengerahkan personel untuk membersihkan material longsoran.
Puluhan personil dari PRCPB Kodim 0306/50 Kota, Polres 50 Kota dengan dibantu personil Brimob Polda Sumbar beserta personil BPBD Kabupaten 50 Kota dan instansi lainnya berusaha menyingkirkan material longsor yang terdiri dari tanah dan bebatuan dengan di bantu alat berat.
Dari kejadian bencana longsor di jalan lintas provinsi Sumbar Riau tersebut terdapat satu korban meninggal dunia atas nama Danu 40 tahun, Korban adalah pengendara kendaraan L 300 BA 9130 EE, korban dari Batu Sangkar menuju Ujung Batu bersama anaknya, sampai dilokasi, karena macet korban turun, sesaat setelah turun datang longsor susulan dan korban terseret longsor.
Selain itu bencana alam tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Bukit Barisan, dimana satu unit rumah milik warga atas nama Marheinis 63 tahun roboh tertimbun material longsor. Babinsa bersama aparat pemerintahan Nagari dan di bantu warga masyarakat berupaya membersihkan material longsoran.
Beberapa Kecamatan di Kabupaten 50 Kota juga mengalami banjir, diantaranya, Kecamatan ada tiga titik yakni di Nagari Gunung Malintang, Nagari Pangkalan dan Nagari Manggilang, dimana air sudah naik dan mengancam rumah penduduk. Dimana upaya yang dilakukan pihak terkait adalah dengan mendirikan posko penanganan bencana.
Menanggapu kejadian ini, Dandim telah memerintahkan anggotanya siap siaga untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di wilayah teritorialnya sebab, bencana longsor dan banjir mudah terjadi saat curah hujan cukup tinggi.
Seluruh jajaran dari Kodim sampai Koramil harus siaga untuk mengantisipasi terjadinya bencana di wilayahnya masing-masing, perubahan cuaca saat ini dengan terjadinya peningkatan curah hujan yang cukup tinggi, harus perlu diwaspadai, ungkapnya.
Ditambahkan Dandim, dirinya juga memerintahkan para Danramil jajaran untuk selalu melaksanakan pemantauan, antisipasi dan melakukan himbauan kepada masyarakat terkait potensi terjadi bencana alam karena curah hujan yang tinggi disertai angin kencang dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait di wilayah.
“Mengingat cuaca tidak bersahabat dan tidak menentu ditambah dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi, mohon kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada, “Pesannya.(Julian)