Lumajang Benua News.com-Pabrik Pengolahan Kayu CV. Agrotama Indonesia yang terletak di Dusun Krajan, RT.17/RW.05, Desa Gedangmas, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, menjadi saksi sebuah kecelakaan kerja yang mengguncang wilayah ini. Kecelakaan kerja terjadi di Pabrik 2 yang berlokasi di Jl. Gudang Barat Pasar Randuagung.
berdasarkan informasi yang di himpun awak media dari berbagai sumber, kecelakaan kerja tersebut menimpa salah seorang karyawan dari CV Agrotama Indonesia yanga berinisial (R), korban sedang kerja dengan shift malam, menjelang pagi korban membersihkan mesin sebelum pergantian shift, saat itu mesin yang msih dalam keadaan menyala dan kejadian naas merenggut nyawa korban tidak dapat di hindari. informasi dari sekuriti babwa dalam sehari ada 2 shift masing-masing 12 jam kerja siang dan malam, pergantin shift di jam 7 lagi ketemu jam 7 malam.
Korban masih sempat dievakuasi ke Puskesmas Randuagung, untuk mendapatkan penanganan , setelah di adakan pemeriksaan korban meninggal, hal ini di benarkan oleh dr Via Purwenti, “tadi lagi saya di telpon perawat kondisi pasien datang, kritis, dilakukan pemeriksaan disini, rekam jantung, pasien meninggal, kami sarankan ke perawat disink untuk di bawa ke rumah sakit tapi kelurga korban tidak bersedia tanda tangan,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh kepala Puskesmas Randuagung, dr. Beril.
Mertua Korban (P. Sar), saat di temui awak media setelah selesai prosesi penguburan mengatakan, ” kami berharap pihak pabrik bertanggung jawab atas kejadian ini,” ucapnya.
menurutnya hingga saat ini saya belum bertemu dengn orang-orang dari tempat korban bekerja.
Nito tetangga korban, berharap agar pabrik tempat korban bekerja bisa turut meringankan beban keluarga yang sedang berduka.
Ketua RT. 18 RW. 03, dusun Kajar Desa Ranuwurung, Tulam mengungkapkan,”Riki ini orang baik dengan siapa saja mudah bergaul, sopan dan santun, saya sama anak gak percaya saat mendengar kejadian ini, Riki itu teman kerja tapi shift nya beda, kejadian ini pass korban shift malam,” jelasnya
Kepala Desa Randuagung saat di konfimasi awak media mengatakan baru saja mengetahui kejadian ini, karena belum ada laporan dari pihak pabrik.
Seorang yang diketahui sebagai HRD CV Agrotama Indonesia, Muji via sambungan telepon mengatakan belum mengetahui kronologisnya, nanti bisa telp kembali. namun hingga berita ini rilis masih belum yang bisa di konfirmasi dari CV Agrotama Indonesia. Di kedua lokasi gudang 1 dan 2 awak media tidak bisa bertemu dengan pihak pabrik, hanya ada satpam di pos penjagaan. “tidak ada orang pak, semua libur karena ada karnaval,” ucapnya.
Dari aemua informasi tersebut, di duga adanya pelanggaraan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang di atur oleh UU no. 1 tajun 1970 tentang K3. Selain itu dugaan explorasi tenaga kerja yang jam kerjanya melebihi batas normal, di perusahaan ini berlaku jam kerja 12 jam, dan masih belum di ketahuk apakah pekerja mendapatkan jaminan kesehatan atau tidak.
(Bersambung…!)