Rohil,Benuanews.com -“Cepat-Tanggap” Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Pemkab. Rohil) terhadap masalah Alat Tangkap Ikan Tradisional, Bubu Tiang di Perairan Pulau Halang, pantas diacungi jempol.
“Penyelesaian konflik Bubu Tiang dengan masyarakat pengguna lalu-lintas Perairan Pulau Halang itu, sesuatu yang urgen,” kata seorang Akademisi di Fakultas Perikanan Universitas Riau.
Tentu saja, program penyelesaian masalah ini menjadi kredit poin bagi Pemkab. Rohil, mengingat era kepemimpinan sebelumnya, masalah ini tak kunjung terselesaikan.
“Saya berharap, hasil Rapat Koordinasi yang dipimpin Bapak Wabup Rohil beberapa waktu silam bisa ter-realisasi di lapangan,” kata Bupati Rohil, Afrizal Sintong kepada Pers di Pekanbaru, Jumat (18/2) silam.
Menurut Bupati hal terpenting justru kearifan sikap dari pihak Pemilik Bubu Tiang untuk lebih tanggap dengan dampak tiang-tiang alat tangkap ikan tradisional itu.
“Harus segera melakukan antisipasi sebelum terjadinya laka-laut akibat tiang-tiang bubu mengganggu aktivitas pelayaran nelayan dan masyarakat,” kata Bupati.
“Justru di pihak nelayan pengguna lalulintas laut kita harap juga lebih berhati-hati,” ujar Bupati menanggapi laka-laut yang sudah menelan korban jiwa beberapa tahun silam.
Kecelakaan ini, terjadi setelah kapal korban diduga tersandung tiang-tiang alat tangkap ikan tersebut.
“Alhamdulillah Rapat Koordinasi dengan segenap instansi terkait perihal Bubu Tiang ini telah melahirkan butir-butir kebijakan atas kesepakatan bersama,” tegas Afrizal Sintong.
Data yang berhasil dihimpun, saat ini, terdapat 212 partai bubu tiang yang berada di tiga kecamatan dengan jumlah 6.973 kantong, 79 pengusaha dan 1.254 pekerja.
Berdasarkan estimasi seorang owner Alat Tangkap Bubu Tiang, satu kantong Bubu Tiang bisa menghasilkan tangkapan saat pasang naik sekitar 33 kg.
“Sedangkan saat pasang surut malah naik drastis mencapai nyaris 80 kg,” katanya.
Mengingat potensi spektakuler itulah Bupati Rohil, Afrizal Sintong sangat berharap potensi perikanan laut Rohil tetap menjanjikan di masa depan.
“Kita akan terus melakukan upaya dan antisipasi agar potensi ini tetap menjadi penyumbang PAD bagi daerah,” katanya.**