Bupati Siak Alfedri Resmikan Penggunaan Bank Sampah Berkelana Program PT CPI & Unilak di Minas.

IMG_20210527_030527.jpg

Siak Benua news.com – Bupati Siak
H Alfedri secara langsung meresmikan program pengelolaan bank sampah yang diberi nama Bank Sampah Berkelana dari PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI) bekerjasama dengan Universitas Lancang Kuning (Unilak), di Gedung Serba Guna Kantor Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (25/5/21) siang.

“Melalui program ini, kami berharap dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi permasalahan sampah yang sekaligus memberikan manfaat secara ekonomi,” tutur GM Corporate Affairs Asset
PT CPI Wan Dedi Yudistira dalam sambutannya.

Hadir dalam giat itu Bupati Siak Drs H Alfedri MSi, Camat Minas H Hendra Adi Nugraha SSTP MSI, Rektor Universitas Lancang Kuning Drs Junaidi S.S.M.Hum, Manager Croporate Affairs Aset PT CPI Wan Dedi Yudistira, Perwakilan Kepala SKK Migas Sumbagut, Penghulu, Lurah, serta sejumlah tokoh masyarakat Se-Kecamatan Minas.

Selain dilakukan peresmian bank sampah tersebut, juga dilakukan penyerahan buku tabungan emas dari PT Pegadaian secara simbolis, yang mana nantinya setiap masyarakat yang mengantarkan sampah Anorganik maupun sampah organik seperti botol bekas minuman dan lain sebagainya ketempat itu akan ditimbang dan hasil penjualannya akan dijadikan sebagai tabungan emas di PT Pegadaian kepada masyarakat tersebut.Adanya Bank Sampah ini berawal dari keprihatinan kita tentang kondisi sampah yang ada di Minas ini yang cukup memprihatinkan, memang di Minas ini ada mobil pengangkut sampah, namun belum maksimal untuk melayani sampai kegang-gang, disamping itu kita juga sudah membuat pola kerjasama dengan RT RW namun tidak berjalan juga, sebab sepertinya masalahnya masih menset, masyarakat masih menganggap bahwa kita di Minas ini masih banyak lahan kosong lalu sampah bisa dibuang dimana saja,” ujar Camat Minas ketika diwawancarai oleh wartawan media ini selepas kegiatan itu.

Kedepan menurut Camat Hendra, pihaknya akan bertekad untuk merubah menset yang ada pada masyarakat saat ini, bahwa sampah yang tadinya dianggap sebagai barang tidak berguna namun bisa menghasilkan uang.

“Dengan adanya Bank Sampah ini tentunya akan ada dua fungsi, pertama lingkungan menjadi bersih, kemudian satu sisi bisa menjadi income, sebab sampah ini nanti akan dibeli oleh bank sampah dengan nilai tertentu,” katanya.

Dijelaskan Camat lagi, nantinya setiap masyarakat yang mengantarkan sampah Anorganik ataupun Organik ketempat itu akan diberikan buku tabungan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan oleh masyarakat yang mendapatkan buku tersebut, “bisa seminggu sekali atau sebulan sekali, jadikan ini bisa jadi menambah pemasukan,” imbuhnya.

Diluar itu juga lanjutnya, bank sampah Berkelana juga menjalin kerjasama dengan PT Pegadaian sehingga masyarakat yang mengantarkan sampahnya ketempat itu akan otomatis menjadi nasabah PT Pegadaian, berupa tabungan emas.

“Jadi nilai penjualan sampah ini dinilai dengan nilai emas, jadi yang menjadi take line kami saat ini beri kami sampah kami kembalikan anda emas,” terangnya.

Terakhir dijelaskannya mesin press bank sampah tersebut berkapasitas 80 Kg untuk sekali press, “kapasitasnya 80 Kg untuk sekali press, yang merupakan bantuan dari PT CPI, selain itu ada juga mesin pencacah sampah khusus untuk sampah organik, kemudian bangunan gedung Bank Sampah tersebut termasuk satu unit kendaraan mobil pickup itu semua merupakan bantuan dari PT CPI bekerjasama dengan Unilak,” pungkasnya.(tim)

scroll to top