Berpotensi Memicu Banjir dan Galodo BPBD Tinjau Kawah Gunung Sembilan Taman Nasional VVIP Kerinci Sebelat (TNKS)

IMG-20201001-WA0078.jpg

Solok Selatan : Benuanews.com— Kawah gunung sembilan di lokasi Taman Nasional VVIPKerinci Sebelat (TNKS) yang berpotensi memicu banjir dan galodo, bakal disurvei lewat jalur darat oleh tim BPBD Provinsi Sumbar dan tim BPBD Solok Selatan.

Sesuai rencana tim penelusuran tersebut pada 17 Oktober 2020 minggu depan, tiga tim akan bergerak di tiga titik Hulu Sungai Batang Bangko Janiah hingga ke kawah gunung sembilan.

Kepala BPBD Solok Selatan, Richi Amran mengatakan, persiapan penelusuran hulu sungai dan telah dilakukan pengambilan vidio visual melalui udara di sepanjang hulu sungai.

Dari pantauan udara terdapat tiga titik berpotensi banjir, ketika tanah kawah longsor ke Hulu Sungai yang bisa terjadinya sebuah embung.

“Jika tidak segera diantisipasi, maka suatu saat bisa memicu banjir bandang atau galodo,” ungkap Richi Amran saat rapat persiapan penuturan Hulu Sungai, Kamis (1/10).

Turut ikut dalam tim tersebut terdiri dari TNI- Polri, Dinas Kesehatan, kecamatan, petugas TNKS, Walhi, Tagana Nagari, Kelompok Siaga, perwakilan nagari dan pemuda setempat, termasuk pihak perusahaan PT Supreme Energy.

Sesuai keputusan rapat ada tiga tim yang akan turun dan titik yang akan disurvei dilokasi rawan longsor dan banjir. Diperkirakan akan menghabiskan waktu tiga hari tiga malam, termasuk membersihkan kawah gunung sembilan dan Hulu Sungai yang sudah dipenuhi oleh tanah longsor.

“Kondisi pantauan udara sudah mulai membentuk embung, jika tidak segera kita perbaiki. Makan masyarakat Nagari alam Pauhduo, Pauhduo Nan Batigo dan Sako Selatan yang akan menerima resiko ya,” sebutnya.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menimalisir kekuatiran sejumlah warga atas bencana yang ajan terjadi disebabkan ulu sungai bangko janiah itupun airnyapun sering keruh dan membuat cemas masyarakat, terutama masyarakat Nagari Koto Baru dan sekitarnya.

Itulah langkah awal kita membuka program ini, sehingga masyarakat kita libatkan langsung kelokasi agar bisa mengetahui kondisi sungai ulu bangko janiah itu, kegiatan ini diharapkan akan berkelanjutan dengan pihak pihak terkait lainya.

Sementara Kasi Kesiap-Siagaan BPBD Provinsi Sumbar, Ilham, menyebutkan, kegiatan penelusuran sungai tersebut, merujuk kondisi telah terjadi cuaca extrem di akhir tahun 2019 lalu.

Sehingga sejumlah daerah di Sumbar dipetakan, jadi daerah siaga bencana. Pembersihan hulu sungai, survei dan pembersihan.

Pakan Rabaa, Sako Selatan, dan Batang Bangkon Janiah, telah penelusuran udara dengan helikopter BPBD Sumbar, beberapa hari yang lalu.

Bicara strategi, stek operasi dan berapa kelompok yang akan dibuat. Peralatan bersifat umum, jaket dan sinzo. Golok tebas.

Peralatan tim, kelompok dan pribadi. Siapkan sesuai situasi hutan rimba dan kondisi Medan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki.

Termasuk medis juga disiapkan, namanya di hutan perlu penyiapan lebih matang. Helfi yulinda

scroll to top