Dompu, NTB benuanews.com Kegiatan Dunia Menyapa Tambora yang dilaksanakan di Pos 1 Tambora Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu NTB pada 4-5 Juni 2022, ternyata dijadikan sebagai ajang panen uang.
Bayangkan dilokasi kegiatan sangat banyak pedagang yang menjajakan dagangannya dan dibanjiri pembeli. Ajang panen uang ini merupakan rejeki yang diraih oleh pedagang yang berada dilokasi festival ini.
Seorang pedagang yang berhasil dikonfirmasi media ini dilokasi DMT, Hadijah mengaku dagangannya laris manis karena ramainya pengunjung yang berdatangan di Pos 1 Tambora, dimana pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam Tambora dan puncak acara kegiatan sudah mulai berdatangan sejak H-3, sehingga pedagang bisa meraih keuntungan dari pembeli sekitar Rp. 700.000 hingga Rp. 1 juta per hari.
“Seandainya kegiatan ini dilaksanakan selama seminggu saja, Alhamdulillah kami bisa meraih rejeki yang lebih besar lagi. Tapi kami sangat bersyukur dengan rejeki yang kami raih pada kegiatan ini,”kata Hadijah.
Selain itu, Abakar seorang pedagang nasi campur juga mengaku bisa meraih keuntungan lebih besar dari penjualannya di Pos 1 Tambora pada kegiatan DMT jika dibandingkan dengan keuntungan dari hasil jualan di kampung karena harga yang dipasang untuk per satu porsi nasi campur di lokasi festival agak mahal karena mengingat lokasinya yang jauh.
“Alhamdulillah kami sangat bersyukur atas terselenggaranya kegiatan DMT ini, tapi kami pedagang sangat berharap agar kedepannya Pemda Dompu dapat menggelar kegiatan ini dipinggir jalan dan tidak dilaksanakan lagi dipuncak pos 1 ini mengingat akses jalan yang lumayan susah dan berdebu,”ujar Abakar.
Untuk diketahui bahwa kegiatan Dunia Menyapa Tambora yang dilaksanakan di Pos 1 Tambora bukan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Dompu, melainkan dari Dinas Pariwisata Propinsi NTB, termasuk penentuan lokasinya juga.(imran/boy)