BOYOLALI (Benuanews.com) — Sebelumnya Gibran putra sulung orang nomor satu di Indonesia ini diisuekan memiliki keterlibatan korupsi bantuan sosial (bansos) yang dihembuskan oleh petinggi Partai Demokrat (Andi Arief) setelah tertangkapnya mantan mensos Juliarti Batubara.
Tudingan yang menganggap Gibran pemenang Pilkada Surakarta 2020 ini terlibat memberikan rekomendasi pengadaan goodie bag atau tas kain untuk bansos. Tudingan keterlibatan korupsi bansos dianggap rumor.
“Saat ini masih dalam proses penyidikan, segala informasi yang ditemukan pasti akan menjadi perhatian oleh pihak penyidik”, kata Alexander Marwata WakilKetua KPK saat ditemui wartawan pada Rabu (23/12/2020) seusai menjadi salah satu pembicara dalam acara Harkodia di Gedung Putuh Kompleks Perkantoran Terpadu Kabupaten Boyolali.
Dinyatakan oleh Alexander KPK akan menindaklanjuti dugaan Gibran terlibat bansos harus ada alat bukti yang akurat yang menjadi basis penyidik.
Pernyataan Alexander berbeda dengan Plt juru bicara KPK Ali Fikri bahwa lembaga ini akan menelusuri semua pihak terkait dengan kasus suap bansos yang menjerat ex Menteri Sosial Juliarti Batubara.
Pihak KPK akan meminta kejelasan informasi kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritek) dengan pihak Kemensos dalam pengadaan goodie bag untuk bansos covid-19 ke wilayah Bekasi, Tangerang, Jakarta, Bogor, Depok (Jabodetabek). Ali Fikri menyebutkan bahwa pihaknya akan membuka kemungkinan untuk meminta keterangan dari berbagai pihak termasuk PT Sritek.
“Proses penyidikan dan penyelesaian berkas perkara masih berlangsung”, ungkap Ali. “
Penyidik masih melengkapi alat bukti, informasi, data dengan memanggil dan memeriksa sejumlah saksi” katanya. Namun sebelumnya pihak manajemen Sritek telah membantah tudingan kalau Gibran memberikan rekomendasi agar PT Sritek mendapat proyek pengadaan goodie bag.
“Itu berita tidak benar. Saya tidak pernah memberikan rekomendasi dan tidak ikut campur urusan bansos”, kata Gibran kepada wartawan di sela-sela pembagian makanan bergizi di RT.001/002 Kalurahan Kadipiro Kecamatan banjarsari Surakarta.
Silahkan saja untuk cross-check ke pihak PT Sritek dan ke KPK. Ini berita yang tidak benar dan tidak bisa dibuktikan. Sepertinya pihak PT Sritek sudah memberikan statement, pada 2021 nanti akan dilantik menjadi Walikota Surakarta. (barry)